Mimpi dan Kebahagiaan

Selasa, 15 Desember 2009

Hidup memang sebuah pilihan
Pilihan untuk bahagia atau menderita pada akhirnya

Jika bahagia pilihannya
Jalan menuju kebahagiaan pun sulit namun bisa indah pada akhirnya
Jika menderita pilihannya
Jalannya mudah, kesenangan sesaat bisa didapat secara instan
Namun penderitaan akhirnya

Banyak manusia yang lebih senang akan sesuatu yang instan
Sesuatu yang mudah untuk didapat
padahal sesuatu yang instant belum tentu akan bertahan lama
mengapa mereka tidak mencoba sesuatu yang lebih sulit untuk didapatkan
tetapi tidak akan ada penyesalan ketimbang harus berganti sesuatu yang instant secara terus menerus ?

kebanyakan manusia selalu memikirkan sesuatu dalam jangka pendek
kurang memikirkan apa yang akan terjadi kemudian
dan termakan keinginan sesaat
apa memang begitu sifat manusia yang Tuhan ciptakan ?

setiap hari ulang tahun
mereka selalu berkata “ingin bisa menjadi seseorang yang lebih baik di tahun ini”
tapi kenyataan hanya segelintir dari mereka yang konsisten dengan apa yang mereka katakan
lalu sisanya ?
mungkin hanya sebagai kalimat wajib setiap tahun yang mereka ucapkan di hari jadi mereka
atau memang belum bisa untuk mewujudkannya ?

mereka yang konsisten dengan perkataannyalah yang bisa menjadi “orang bahagia”
sisanya hanya bisa meratapi kejadian yang telah berlalu
menyesali dan meratapi
begitulah manusia
termakan nafsu duniawi dan melupakan apa yang seharusnya ia lakukan

aku yang juga seorang manusia biasa juga menyadari akan kekurangan manusia yang satu ini
aku pun merasa demikian
berkata memang mudah tapi untuk mewujudkannya serasa sulit jika tidak ada niat dan tujuan yang ingin kita raih
aku pun mulai bermimpi
mimpiku inilah yang ku jadikan batu pijakannku untuk bisa menjadi ”orang bahagia”
mimpiku yang menjadi tujuanku

Tetapi terkadang sebuah mimpi bisa disalah artikan persepsinya oleh masing-masing manusia
Ada manusia yang beranggapan mimpi adalah sebuah khayalan
Jika kita berkhayal makin tinggi makin cepat pula kita akan terjatuh
Ada juga manusia yang beranggapan bermimpi itu tak ada gunanya
Hanya akan membuat kita menjadi malas dan lebih mengharapkan apa yang kita impikan

Hal itu ada benar dan tidak
Semua itu benar jika dilakukan tanpa usaha
Tapi jika ada usaha di balik semua mimpi itu
lain lagi hasilnya

Semua yang kita lakukan pasti Tuhan tahu
Semua yang kita impikan pasti Tuhan pun tahu
Tuhan akan memberikan jalan mulus untuk mereka yang berusaha
Karena Tuhan itu Maha Adil
Dan Dialah yang menguasai sejagad raya ini

Jadi tetaplah bermimpi , tetaplah mencoba , berusaha
Dan tetaplah berdoa
Raih mimpimu dan biarkan kebahagiaan menghampirimu

Gober Bebek Dan Donal Bebek Dalam Dunia Nyata

Minggu, 29 November 2009

Siapa sih dari anda yang ga kenal Gober Bebek (Scrooge McDuck) dan Donal Bebek (Donald McDuck) yang tinggal di kota bebek (Duckburg)?? Ya! 2 tokoh dalam dunia Walt Disney yang sangat terkenal dan masing-masing mempunyai karakteristik yang saling bertolak belakang.

Gober bebek adalah tokoh yang digambarkan sebagai personal yang cerdas, penuh ide namun kikir dan pastinya KAYA RAYA dengan gudang uangnya yang berbentuk kubus itu. Sedangkan Donal bebek digambarkan sebagai sosok yang bodoh, ceroboh, sial dan selalu dalam kondisi yang kekurangan uang.

Lantas apa hubungannya kedua tokoh walt disney itu dengan notes gw kali ini?

Sebenarnya, karakter 2 tokoh walt disney tersebut diatas mempunyai arti yang konkrit untuk kehidupan kita. Cerita 2 tokoh utama diatas adalah penyederhanaan gambaran dari 2 jenis karakteristik di dunia ini: Orang yang mau berusaha dan Orang yang malas.

Gober, tidak diragukan kekayaannya. Dalam serial donal bebek diceritakan bahwa dia adalah bebek terkaya di dunia, namun anehnya tidak banyak orang yang tau kalau dia bebek terkaya di dunia karena dia merasa lebih aman kalau kekayaannya tidak tersebar kekhalayak ramai (cerdas kan?).
Pendidikan tertinggi Gober adalah SD (diceritakan dalam salah satu kisahnya) di suatu kota di Inggris, Glasgow kalau tidak salah. Dan di SD pun Gober hanya pintar 1 mata pelajaran: Berhitung. Itu membuktikan bahwa secara akademis Gober tidak terlalu cemerlang. Tapi yang menjadi kunci kesuksesan Gober disini adalah kecerdikannya dalam mengelola uang dan mencari uang.

Contohnya adalah cerita saat Gober muda mencari emas di A.S (masa2 demam emas di AS). Disaat koboy2 lain menghambur2kan uang hasil penjualan emasnya untuk minum2 di bar dan berjudi, Gober justru menggunakan uang hasil dari penambangan emasnya untuk membuka bar sendiri, walhasil terjadi akumulasi modal dan uangnya menjadi banyak, that's what I like! Gober pun cerdas dalam mencari celah-celah bisnis, bahkan pernah dalam salah satu cerita diceritakan bahwa bahkan Gober dapat mencari keuntungan dari keberuntungan sih untung bebek. Memang, Gober selalu memandang sesuatu bukan dari bagus/tidak, bermanfaat untuk dirinya atau tidak, tapi lebih kearah dapat menambah uangnya atau tidak.

Dan yang tidak kalah penting adalah: Gober selalu mendapatkan uangnya dengan cara jujur. Mungkin hal inilah yang sulit untuk dilakukan di dunia nyata dengan kondisi seperti sekarang ini. Tapi sulit bukan berarti mustahil kan?

Yang paling unik dari Gober adalah fakta bahwa dia seumur hidupnya belum pernah menjadi pegawai/bekerja untuk orang lain. Dia selalu mendapatkan uang murni hasil dari usahanya sendiri, mulai dari awalnya mendapat uang pada saat masih anak-anak (membeli saham) sampai akhirnya dia mempunyai berbagai macam perusahaan dari pabrik permen sampai pabrik pesawat


Sebaliknya donald, adalah tokoh yang dideskrepsikan sebagai sosok yang malas, ceroboh dan tidak sabaran. Tidak hanya malas fisik, namun donald juga malas untuk mempergunakan otaknya untuk bekerja, dia lebih suka tidur-tiduran dirumah sambil membaca komik atau buku lainnya. Padahal kalau saja donald mau mempergunakan otaknya, dia pun tidak kalah cerdik dari Gober. Ada beberapa cerita yang menggambarkan donald mampu mengakali Gober bebek untuk mendapatkan "sedikit" uang, hal itu membuktikan bahwa sebenarnya adalah sosok yang cerdas hanya saja dia terlalu malas untuk memanfaatkan kecerdasannya itu.

Dari sudut pandang akademis, tingkat pendidikan donald pun sama seperti Gober yakni hanya sampai tamatan SD saja. Tapi agak berbeda dengan masa dewasanya, Donald pada waktu masih kecil adalah sosok yang cerdik walaupun bandel. Donal selalu mempunyai banyak ide yang unik-unik untuk mengerjai temannya atau sekedar iseng, entah sejak kapan dia menjadi malas seperti saat dewasa sekarangnya ini.

Kebalikan dari Gober, Donald hampir seumur hidupnya selalu bekerja sebagai pegawai alias kerja atas perintah dari orang lain, entah itu hanya sekedar menjadi OB (Office boy) atau sopir barang. Atau mungkin yang paling sering kita baca adalah pekerjaannya menggosok keping-keping emas Gober.

Dari kedua tokoh disney diatas dapat kita lihat perbedaan mendasar antara kedua bebek tersebut: disatu sisi ada bebek yang mau berusaha dan mempergunakan otaknya, dan satu lagi bebek yang malas dan menyianyiakan kemampuan otaknya. Terlepas dari faktor keberuntungan atau faktor-faktor fiktif lainnya, memang pada kenyataannya di dunia nyata hanya ada 2 tipe manusia yang seperti Gober dan Donald: orang yang sukses dan orang yang gagal. Kesuksesan dan kegagalan seseorang tidak mutlak ditentukan oleh keturunan, jenjang pendidikan, keberuntungan atau kesialan. Tapi ditentukan oleh kemauan anda sendiri apakah anda mau berusaha keras untuk memperoleh kebaikan di kemudian hari? ataukah anda sekedar ingin hidup enak tanpa mau berusaha yang dimana akhirnya membawa hal-hal buruk untuk sendiri?

Nah coba anda pikir sendiri apakah anda salah satu dari mereka? Gober atau Donald? Tentu saja sesuaikan dengan kondisi anda masing, kalau masih pelajar ya cermati dalam-dalam kedua karakter tersebut apakah anda termasuk kedalam pelajar "Gober" atau pelajar "donald"? Kalau anda sudah bekerja, lihat baik-baik apakah anda pekerja macam Gober atau pekerja macam Donald? Tetaplah berusaha sebaik mungkin kalau anda sudah merasa menjadi Gober. Dan kalau anda masih merasa menjadi donald, tetaplah berusaha...tidak pernah ada kata terlambat bagi seseorang untuk meraih kesuksesan!

kedewasaan dan kekanak-kanakan

Di dunia ini sebenarnya hanya ada dua macam manusia: Manusia yang kekanak-kanakan dan manusia yang dewasa. Kedua jenis manusia itu lah yang sehari-hari dapat kita temui, entah itu saudara, kerabat, teman atau bahkan diri sendiri. Diantara kedua jenis orang tersebut, tersebut berbagai macam perbedaan besar, yang mungkin kadang beberapa hal-nya kurang kita perhatikan.

Orang yang dewasa selalu berpikir panjang sebelum bertindak. Maksud nya berpikir panjang bukan selalu berpikir lama, namun berpikir yang mencakup banyak hal dan hal-hal dimasa depan. Orang yang berpikir dewasa selalu berprinsip "Think before act" walaupun itu dalam keadaan yang genting sekalipun.
Berbeda dengan orang yang masih kekanak-kanakan, dia cenderung "Think before act" dalam hal-hal yang tidak bersifat mendesak, ketika keadaan sudah sangat mendesak (misalnya sudah emosi, marah, waktu yang mendadak dll) maka kecenderungannya berubah menjadi "Act before think", dan jika itu sudah terjadi maka yang ada hanyalah penyesalan.

Orang yang dewasa selalu berpikir positif bahkan untuk hal-hal yang paling buruk sekalipun. Dia selalu menganggap bahwa setiap kejadian di dunia ini sebenarnya mempunyai hikmah nya masing-masing, dari kejadian yang paling baik sampai kejadian yang paling buruk. Dia tidak pernah menganggap sesuatu hal itu buruk sama sekali, karena pada dasarnya orang seperti ini yakin bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatunya dengan tujuan baik.
Sebaliknya, orang yang masih kekanak-kanakan lebih suka berpikir negatif dalam hidupnya. Dia berpikir positif kebanyakan hanya jika sesuai dengan kemauan hatinya. Atau bisa juga dia berpikir positif jika memang suatu hal-nya tidak terlalu jauh menyimpang dari apa yang dia harapkan. Dia suka menyalahkan setiap hal yang tidak sejalan dengan dirinya, tanpa melihat sendiri apakah yang dia harapkan itu benar atau salah.

Orang yang dewasa tidak pernah merasa maklum dengan kekurangan sifatnya. Dia senantiasa berusaha untuk berubah menjadi insan yang lebih baik bagi semua hal: Agama, keluarga, teman, masyarakat dan kekasihnya.
Berlawanan dengan itu, orang yang masih kekanak-kanakan justru bangga dengan kekurangannya, seperti sering mengucapkan "Saya memang sifatnya begini...bla..bla". Dari perkataan seperti itu tampak bahwa dia "bangga" dengan kekurangannya (karena mengumbar kekurangannya sendiri) dan malas untuk berubah untuk menjadi insan yang lebih baik.

Orang yang dewasa tidak pernah mengeluh dalam kehidupannya, karena dia yakin bahwa hal yang akan dikeluhkan oleh dirinya itu mungkin nikmat yang luar biasa bagi manusia lain yang lebih tidak beruntung daripada dirinya. Orang dewasa akan "membenci" segala keluhan karena menganggap segala bentuk keluhan adalah tanda kelemahan jiwa.
Orang yang kekanak-kanakan lebih suka mengeluh dalam hidupnya. Banyak hal-hal dalam hidupnya yang sebenarnya merupakan nikmat bagi kebanyakan orang lain, namun disia-siakan begitu saja oleh orang ini dengan hanya memberi keluhan-keluhan semata.

Orang yang dewasa selalu pandai untuk bersyukur kepada Tuhan atas apa yang diberikan kepada dirinya, bahkan untuk hal yang buruk sekalipun. Dia bersyukur dengan segalah keikhlasan dan keterbukaan hati karena dia yakin bahwa apa yang terjadi pada dirinya adalah yang terbaik untuk dirinya.
Kalau orang yang masih kekanak-kanakan justru sebaliknya, dia tidak pernah bersyukur terhadap apa yang telah diberikan kepadanya. Dia hanya bisa menuntut, menuntut dan menuntut untuk hal yang lebih baik tanpa pernah mensyukuri apa yang telah dia peroleh.

Orang yang dewasa akan sering menemukan kesalahan-kesalahan dalam dirinya, bahkan ketika dirinya sudah berbuat yang paling benar sekalipun. Dia bisa menemukan kekurangan dalam setiap perbuatan dirinya sehingga dia dapat menghindari kesalahan yang sama di kemudian harinya.
Namun orang yang kekanak-kanakan lebih suka menganggap dirinya paling benar, bahkan ketika dia berbuat salah sekalipun. Dia lebih suka menyalahkan orang lain, ketimbang mengoreksi dirinya sendiri. Dia tidak suka dipersalahkan, menurutnya, dirinya adalah yang benar dan orang lain adalah salah.

Orang yang dewasa akan mampu mencintai dengan ikhlas dan tulus. Dia mencintai orang lain tanpa mengharapkan berbagai hal dari orang yang dia cintai, hanya berharap memberi yang terbaik untuk kekasihnya.
Orang yang kekanak-kanakan akan mencintai dengan penuh harap dan pamrih. Dia mencintai seseorang dengan penuh harapan bahwa orang tersebut akan memberi yang lebih untuk dirinya. Dia tidak peduli apakah dia telah memberi yang terbaik untuk kekasihnya atau tidak, yang penting adalah kekasihnya telah memberi yang terbaik untuk dirinya.

Masih banyak hal-hal lain yang membedakan antara insan yang telah berpikir dewasa dan yang masih kekanak-kanakan, namun mustahil dituliskan di dalam notes ini karena terlalu panjang. Satu hal yang perlu diingat bahwa, usia tidak mempengaruhi tingkat kedewasaan seseorang. Yang membuat seseorang menjadi dewasa atau tidak sebenarnya hanyalah, kemauan dan niat dari dalam diri sendiri untuk berubah.

nice stuff

Minggu, 22 November 2009

Standing for what you believe in,
Regardless of the odds against you,
and the pressure that tears at your resistance,
...means courage

Keeping a smile on your face,
When inside you feel like dying,
For the sake of supporting others,
...means strength

Stopping at nothing,
And doing what's in your heart,
You know is right,
...means determination

Doing more than is expected,
To make another's life a little more bearable,
Without uttering a single complaint,
...means compassion

Helping a friend in need,
No matter the time or effort,
To the best of your ability,
...means loyalty

Giving more than you have,
And expecting nothing
But nothing in return,
...means selflessness

Holding your head high,
And being the best you know you can be
When life seems to fall apart at your feet,
Facing each difficulty with the confidence
That time will bring you better tomorrow's,
And never giving up,
...means confidence.

Rumus Kerja Senyawa Kimiawi Cinta

Christophe Maquestiaux, murid dari Prof. Seymour Benzer telah melakukan riset antara hubungan cinta dan reaksi tubuh melalui pendekatan ilmu eksakta. Karena terhitung sejak 2000 tahun yang lalu orang mulai menyadari keberadaan Cinta dalam kehidupan mereka, maka mereka merasa lebih ingin mengenalnya dan memahami Cinta dengan bahasa yang mereka pahami. Begitu juga para ilmuwan yang menguasai ilmu pengetahuan Biologi dan Kimia merasa bahwa Cinta memiliki hubungan dengan kedua cabang ilmu eksakta tersebut. Mereka mulai melakukan sebuah riset panjang dalam pencarian apa yang mereka sebut “Senyawa Kimiawi Cinta”.
Penelusuran dari biologi molekul dan pengembangan teknologi komputerisasi digunakan seoptimal mungkin untuk mendeteksi jejak hormon di dalam jaringan tubuh manusia. Mereka berusaha menjelaskan Cinta dengan bahasa Ilmiah.
Dari hasil penelitian biologi selama 20 tahun terakhir, para ilmuwan akhirnya dapat mengidentifikasikan banyak potensi senyawa kimia yang berhubungan dengan Cinta. “Senyawa Cinta yang telah banyak dikenal orang adalah hormon PEA atau Phenylethylamine yang merupakan rangkaian amine, molekul organik yang mengandung unsur Nitrogen dan ditemukan pada otak. PEA adalah amphetamine yang secara konstan diproduksi oleh tubuh secara alami dan dalam peningkatan konsentrasinya dapat menimbulakan rangsangan yang mirip dengan apa yang ditimbulkan oleh obat bius amphetamine.

Rasa tertarik membuat peningkatan PEA dalam tubuh berpengaruh pada perasaan “terbang ke awan” yang ditimbulkannya. Hal tersebut memberi kita tambahan energi untuk tetap terjaga dan fokus lebih lama sehingga memungkinkan kita untuk ngobrol semalaman dengan gebetan baru kita. Rasa tertarik bukan satu-satunya cara untuk dapat “fly” oleh PEA. Otak kita juga melepas stimulan(rangsangan) pada aktifitas dengan tekanan berat seperti bungee jumping atau balap motor. Disamping itu ada satu lagi kegiatan yang oleh banyak ilmuwan dipercaya dapat menrangsang produksi PEA di otak kita, makan cokelat!.
Pelepasan PEA mematikan reaksi rantai kimia di otak. Efek primer dari PEA adalah merangsang pelepasan neuro transmitter (sel saraf) dopamine (Senyawa Senang). Sebagai senyawa kimia perantara (pengirim pesan), dopamine mirip dengan adrenaline. Dopamine mempengaruhi rasa senang/enak/nyaman, maupun rasa sakit. Neurons yang memproduksi neuro transmitter dopamine terletak pada otak bagian tengah yang disebut Substantia nigra.

Pengaturan Dopamine oleh otak sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik seseorang. Jika produksi dopamine sedikit, maka seseorang dapat menderita penyakit parkinson, sebaliknya jika produksi dopamne terlalu banyak, maka korban akan sangat berpeluang menderita schizophrenia.
Dopamine juga berhubungan erat dengan “Sistem Imbalan Otak” Sistem ini adalah jaringan saraf dibagian tengah dimana titik rasa “senang/enak/nikmat/nyaman” menerima respon dari perilaku seseorang. Contoh : ada seorang yang kehausan, otak memerintahkan tubuh untuk mencari minum, begitu ia minum, maka sistem imbalan ini bekerja dan akan menimbulkan perasaan nikmat pada diri orang tersebut. Begitu juga perasaan yang timbul setelah melakukan hubungan seks.
Saraf dopamine menjadi aktif oleh “kejadian imbalan” yang lebih baik dari yang diharapkan atau minimal sesuai harapan sehingga rasa yang ditimbulkannya adalah rasa senang dan sejenisnya. Sedangkan untuk kejadian yang tidak sesuai harapan akan membuat “sistem imbalan” merangsang dopamine membuat perasaan tidak senang, tidak nyaman, tidak enak. Dari “sistem imbalan” tersebut, dopamine memiliki karakteristik untuk membentuk “sistem pembelajaran” sehingga merangsang pelepasan dopamine oleh PEA menjadi pengalaman positif di otak yang membuat asosiasi seperti “gebetan baru” dan “rasa senang” yang meningkat. Karena rangsangan yang dihasilkan oleh hubungan itu lahir, maka kita akan berusaha mengadakan kontak yang lebih sering dengan orang yang mampu merangsang produksi PEA kita.
Yang menarik untuk dicatat, pada penelitian dewasa ini, para ilmuwan menunjukkan bahwa sistem imbalan ini bertanggung jawab atas bentuk “rasa sakit” yang dialami tubuh. Dalam porsi maksimum, bentuk “rasa sakit” yang ditawarkan dopamine potensial menjadi morphine dosis tinggi. Mungkin inilah penjelasan ilmiah tentang apa yang kita sebut positive thinking, sehingga mampu menghilangkan rasa cemas selama rangsang itu berlangsung. Selain menghasilkan sistem imbalan, dopamine juga merangsang produksi oxytocin.
Oxytocin adalah senyawa protein yang hanya terdiri dari sembilan asam amino, jauh lebih sedikit dibanding protein lengkap yang memiliki beberapa ratus asam amino. Hormon ini bersintesa dalam hypothalamus yang merupakan pusat berbagai hormon. Produksi oxytocin tidak dibatasi oleh otak melainkan sangat dipengaruhi oleh ovarium wanita dan testes pada pria. Peranan hormon berpengaruh besar pada aktifitas seksual seseorang, antara lain mengontrol dan mengaktifkan otot-otot organ seks kita. Oxytocin dengan bantuan hormon lain yaitu vasopressin mampu meningkatkan kualitas tidur kita.
Jika seseorang jatuh cinta, maka akan terjadi produksi adrenalin secara besar-besaran yang dipicu oleh hormon norepinephrine, senyawa cinta lainnya yang dapat ditemukan dalam hypothalamus dan sistem limbik. Belum banyak informasi tentang hormon ini karena penelitiannya masih berlangsung.
Diketahui bahwa peningkatan norepinephrine mempengaruhi hasrat atau mood kita. Membuat kita merasa nyaman dan aman (terlindung) ketika berduaan dengan orang yang kita suka. Norepinephrine juga bertanggung jawab atas rendahnya selera makan sehingga memungkinkan kita menghabiskan waktu seharian dengan gebetan kita tanpa memikirkan makanan. Efek ke tiga mirip oxytocin yaitu mempengaruhi organ seks.
Tapi efek yang utama ialah, norepinephrine memacu produksi adrenalin dalam darah sehingga meningkatkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung, dan membuat nafas tisak teratur. Nafas tak teratur membuat pasokan oksigen pada tubuh meningkat sehingga memberi kita energi tambahan. Perasaan segar bugar seringkali dialami oleh orang yang baru saja jatuh cinta.
Sama serperti dopamine, hormon ini juga mempengaruhi pikiran dengan memprovokasi tubuh untuk menciptakan emosi-emosi negatif seperti rasas cemas dan takut. Terlalu banyak hormon ini juga mengarah ke bentuk schizophrenia.
Bagian akhir dari reaksi rantai hormon yang dipicu oleh PEA adalah vasopressin. Seperti hormon yang lain, hormon ini dilepaskan otak ketika masa aktifitas seksual dan meningkatkan agresi. Agresi ini dibuktikan dengan perlindungan pria terhadap wanitanya dengan menunjukkan sikap yang meyakinkan si pria agar wanitanya tidak melirik pria lain. Karena sikap itulah kadang-kadang vasopressin disebut juga hormon monogami.
Terkadang seseorang secara tidak sadar melakukan berbagai tindakan dan perilaku yang dipicu oleh produksi vasopressin. Contoh: Agus dan Dewi adalah sepasang kekasih. Namun Dewi adalah gadis yang menarik perhatian banyak pria sehingga membuat Agus seringkali cemburu tanpa alasan kuat. Dan hal ini akan menimbulkan konflik-konflik diantara mereka. Agus lalu melakukan segala macam bentuk usaha proteksi pada diri Dewi seperti mengantar pulang, mengecek e-mail – e-mail yang ditujukan pada Dewi, dan berubah menjadi agen intelejen hebat yang mengumpulkan berbagai macam informasi tentang kemungkinan Dewi berpaling.
Senyawa cinta lain yang tidak terkait dengan PEA adalah testosterone yang dimiliki oleh pria maupun wanita. Peningkatan testostrone yang wajar akan meningkatkan dorongan seksual dan pertumbuhan.jika kekurangan, dapat berpengaruh banyak pada seseorang, diantaranya penurunan libido dan frigiditas.
Semua senyawa tersebut tidak hanya berpengaruh pada tubuh saja, otak juga ikut terpengaruh. Gabungan senyawa tadi menghasilkan “Pemikiran Intrusif”(Intrusive Thinking) yang dapat kita lihat ketika otak kita dipenuhi bayangan-bayangan orang yang kita suka. Saat inilah bagian otak yang bertugas mengontrol tubuh yaitu Cortex dan pusat pemikiran logis diambil alih oleh sistem limbik yang mengatur emosi. Karena sistem limbik inilah sasaran utama Cinta, membuat kita sulit berpikir jernih ketika sedang dimabuk cinta.

Unsur kimia yang dihasilkan otak juga dapat menjelaskan mengapa bagi sebagian orang sulit menjalankan hubungan jangka panjang. Mereka lebih memilih perasaan alami yang didapat pada bulan-bulan pertama berhubungan yang merupakan rasa senang dari endorphins.
Beberapa ilmuwan percaya bahwa setelah beberapa periode antara 18 bulan sampai 4 tahun tubuh mengembangkan toleransi pada “kenikmatan alami” otak. Dalam periode ini hasrat romantis dapat menurun seperti apa yang dikatakan oleh Dr. Helen Fisher, Profesor Antropologi di Rutgers University dan penulis buku Anatomy of Love sebagai “attachment”.
Pada fase menjalin hubungan, otak memproduksi endorphins, senyawa kimia yang strukturnya mirip dengan morphin. Senyawa ini menghasilkan efek yang mirip dengan pereda sakit yang disebabkan oleh amphetamine. Seperti PEA, senyawa tadi memiliki efek soothing, menenangkan pikiran, meredakan sakit, dan menghilangkan kecemasan.
Sebagaimana telah dijelaskan tadi, kebanyakan hormon PEA memiliki kemiripan dengan senyawa ampethamine maupun morphine dalam hal manipulasi kinerja otak. Tapi kesamaanyya tidak sebatas itu saja. Hormon-hormon tersebut juga mampu menimbulkan perasaan ketagihan dan kecanduan sebagaimana efek yang ditimbulkan morphine dan sejenisnya.
Jika pada permulaan berhubungan, hormon PEA yang diproduksi masih dalam jumlah sedikt, maka efek yang ditimbulkannya juga tidak terlalu berpengaruh pada tubuh, perilaku, dan pemikiran korban. Tapi semakin lama mereka berhubungan, maka dosis yang dihasilkan tubuh akan terus mengalami peningkatan sehingga pengaruhnya akan semakin terasa.
Korban akan terus berusaha agar tubuh tetap memproduksi hormon PEA agar korban dapat terus merasakan kesenangan, inilah bentuk ketagihan yang disebabkan oleh Cinta. Pengaruhnya memang menyerang psikologis sehingga efeknya mulai dari berdebar-debar gugup, dan sejenisnya. Tapi bisa mempengaruhi fisik seperti menurunnya nafsu makan, gelisah sehingga kurang tidur dan lainnya.
Jika hormon-hormon tersebut berhenti diproduksi oleh tubuh, maka tubuh akan mengalami respon negatif yang biasa di sebut “nagih/sakau”. Respon ini akan mengganggu kestabilan emosi korban sehingga berdampak pada perilaku korban yang cenderung negatif.
Contoh: Andre terbiasa bertemu dengan kekasihnya dengan frekwensi yang sering dan teratur. Ketika suatu saat dia tidak dapat bertemu kekasihnya dalam jangka waktu yang cukup lama, maka Andre akan merasakan gangguan dalam kestabilan emosinya. Dia akan uring-uringan, menurunnya gairah, mudah marah, dan mulai berpikiran negatif pada pasangannya.
Karena efek-efek seperti inilah banyak orang berusaha untuk selalu mendapatkan dan memiliki orang yang ia cintai agar produksi hormon PEA tetap dapat berjalan lancar.
Objek Power
Senyawa-senyawa kimia cinta yang terdapat dalam tubuh kita itu merupakan potensi besar yang dapat merusak kestabilan antara pikiran dan perasaan. Senyawa-senyawa tersebut tidak akan aktif sebelum Cinta menekan picunya.
Dalam diri setiap orang pasti memiliki figur atau bayangan ideal dari lawan jenisnya. Korban secara sadar ataupun tidak telah menjadikan bayangan ideal tersebut sebagai standarisasi baku dalam memilih pasangannya. Jika suatu ketika ada objek yang sedikit banyak memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan objek, maka Cinta akan menggunakan alat pendistorsi frekwensi atau disingkat APF. Selanjutnya akan dijelaskan dengan contoh.
Misalnya Hana memiliki standar cowok idealnya, sebut saja tinggi, putih, pengertian, ramah, cute, dll,sebagainya suatu hari bertemu dan berkenalan dengan Arif yang memenuhi beberapa kriteria tersebut. Maka ketika Hana menatap atau ditatap Arif, Cinta mulai mengaktifkan APFnya. Sebenarnya dalam kontak mata, interaksi, dan komunikasi diantara keduanya akan menghasilkan apa yang disebut frekwensi interaksi. Frekwensi ini pada dasarnya adalah netral. Tapi karena salah satu pihak (dalam hal ini adalah Hana) ada yang memiliki kriteria ideal yang kebetulan dimiliki pula oleh objek (Arif). Maka itulah peluang Cinta mengaktifkan APF miliknya. Sinyal-sinyal berfrekwensi standar mulai terdistorsi olef APF Cinta. Karena sinyal terdistorsi itulah yang di tangkap oleh otak Hana, maka interpretasi (tanggapan) Hana akan terdistorsi pula. Tanggapan yang timbul bukanlah tanggapan netral karena sudah tidak sesuai dengan maksud semula.
Misalnya Hana 2 hari tidak masuk sekolah karena sakit perut biasa. Begitu dia masuk teman-temannya bertanya: “kenapa kemaren kamu gak masuk, Na?” Hana mungkin akan menjawab dengan netral: “gue sakit perut” misalnya. Tapi akan lain jadinya jika yang bertanya adalah Arif.: “Kemarin kemana, Na?” padahal Arif hanya sekedar bertanya, mungkin malah basa basi karena Arif tidak punya perasaan apa-apa pada Hana. Tapi Hana akan berpikir :”Oh… Arif kok perhatian yah ama gue.” Padahal!! Itu adalah tanggapan yang timbul akibat frekwensi sinyal komunikasi antara mereka sudah terdistorsi oleh APF Cinta. Kesalahan interpretasi ini lebih dikenal dalam dunia kita dengan sebutan Ge eR (Gede Rasa). Hanya sinyal-sinyal itulah yang mampu mengaktifkan otak untuk memproduksi senyawa-senyawa cinta sehingga orang yang ke ge-er an akan merasa deg-deg-serr yang enak dan nyaman.
Hal ini juga menjelaskan beberapa kasus yang melibatkan unsur object power. Contoh lainnya, dalam diri Mia ada beberapa kriteria yang sama dengan standar Toni. Suatu ketika Mia mengatakan kalau ia suka warna biru. Dan kebetulan Mia ingin sekali membeli tas warna biru. Meskipun secara tidak langsung mengatakan pada Toni, tapi sinyal-sinyal komunikasi diantara mereka sudah terdistorsi, maka tanggapan yang muncul di benak Toni adalah “Mia mengharapkan Toni membelikannya Tas berwarna biru” meskipun Mia sendiri tidak berharap demikian. Karena didasari tanggapan salah itulah maka Toni mengusahakan agar mampu membelikan Mia tas berwarna biru. Terkadang dalam usahanya itu sedikit ada unsur pemaksaan diri.

sumber : (amorologi negatif: hati-hati dengan cinta)

Pasangan Hidup

Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 orang istri. Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan kesenangan yang banyak. Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.

Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan istrinya ini, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.

Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah istri yang sabar dan pengertian. Kapanpun pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.

Berbeda halnya dengan istri yang pertama, sang pedagang, tak begitu mencintainya. Meskipun istri pertama ini begitu sayang padanya dan sangat setia. Dia yang selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini, serta Dialah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sang suami. Namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.

Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal. Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati. "Saat ini, aku punya 4 orang istri. Namun, saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri."

Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada istri keempatnya. "Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku?" Ia terdiam. "Tentu saja tidak" jawab istri keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.

Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga. "Akupun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku?" Istrinya menjawab "Hidup begitu indah disini. Aku akan menikah lagi jika kau mati". Sang pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.

Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. "Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah kau ikut dan mendampingiku?" Sang istri menjawab pelan. "Maafkan aku," ujarnya "Aku tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu". Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang pedagang kini merasa putus asa.

Tiba-tiba terdengar sebuah suara. "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu". Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku."

Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini. Istri yang keempat, adalah tubuh kita. Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap-Nya.

Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah, dan melupakan kita yang pernah memilikinya.

Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman. Seberapapun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.

Dan, teman, sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita. Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi

kekayaan dan kesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah.

Hanya amal yang mampu menolong kita di akhirat kelak. Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal belakangan

sumber : (tidak diketahui)

Sepasang Burung Dengan Sebelah Sayap

Seorang teman dengan potensi tinggi, mengeluh berat setelah pindah-pindah kerja di lebih dari lima tempat. Tadinya, saya fikir ia mencari penghasilan yang lebih tinggi. Setelah mendengarkan dengan penuh empati, rekan ini rupanya mengalami kesulitan dengan lingkungan kerja. Di semua tempat kerja sebelumnya, dia selalu bertemu dengan orang yang tidak cocok. Di sini tidak cocok dengan atasan, di situ bentrok dengan rekan sejawat, di tempat lain malah diprotes bawahan.

Kalau rekan di atas berhobi pindah-pindah kerja, seorang sahabat saya yang lain punya pengalaman yang lain lagi. Setelah berganti istri sejumlah tiga kali, dengan berbagai alasan yang berbau tidak cocok, ia kemudian merasa capek dengan kegiatan berganti-ganti pasangan ini. Seorang pengusaha berhasil punya pengalaman lain lagi. Setiap kali menerima orang baru sebagai pimpinan puncak, ia senantiasa semangat dan penuh optimis. Seolah-olah orang baru yang datang pasti bisa menyelesaikan semua masalah. Akan tetapi, begitu orang baru ini berumur kerja lebih dari satu tahun, maka mulailah kelihatan busuk-busuknya. Dan iapun mulai capek dengan kegiatan berganti-ganti pimpinan puncak ini.

Digabung menjadi satu, seluruh cerita ini menunjukkan bahwa kalau motif kita mencari pasangan - entah pasangan hidup maupun pasangan kerja - adalah mencari orang yang cocok di semua bidang, sebaiknya dilupakan saja. Bercermin dari semua inilah, maka sering kali saya ungkapkan di depan lebih dari ratusan forum, bahwa fundamen paling dasar dari manajemen sumber daya manusia adalah manajemen perbedaan. Yang mencakup dua hal mendasar :

menerima perbedaan dan mentransformasikan perbedaan sebagai kekayaan. Sayangnya, kendati idenya sederhana, namun implementasinya memerlukan upaya yang tidak kecil. Ini bisa terjadi, karena tidak sedikit dari kita yang menganggap diri seperti burung yang bersayap lengkap. Bisa terbang (baca : hidup dan bekerja ) sendiri tanpa ketergantungan pada orang lain. Padahal, meminjam apa yang pernah ditulis Luciano de Crescendo, kita semua sebenarnya lebih mirip dengan burung yang bersayap sebelah. Dan hanya bisa terbang kalau mau berpelukan erat-erat bersama orang lain. Anda boleh berpendapat lain, namun pengalaman, pergaulan dan bacaan saya menunjukkan dukungan yang amat kuat terhadap pengandaian burung bersayap sebelah terakhir. Di perusahaan, hampir tidak pernah saya bertemu pemimpin berhasil tanpa kemampuan bekerja sama dengan orang lain. Di keluarga, tidak pernah saya temukan keluarga bahagia tanpa kesediaan sengaja untuk 'berpelukan' dengan anggota keluarga yang lain. Di tingkat pemimpin negara, orang sehebat Nelson Mandela dan Kim Dae Jung bahkan mau berpelukan bersama orang yang dulu pernah menyiksanya.

Lebih-lebih kalau kegiatan berpelukan ini dilakukan dengan penuh cinta. Ia tidak saja merubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, mentransformasikan kegagalan menjadi keberhasilan, namun juga membuat semuanya tampak indah dan menyenangkan. Makanya, penulis buku Chicken Soup For The Couple Soul mengemukakan, cinta adalah rahmat Tuhan yang terbesar.

Demikian besarnya makna dan dampak cinta, sampai-sampai ia tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Rugi besarlah manusia yang selama hidupnya tidak pernah mengenal cinta. Ia seperti pendaki gunung yang tidak pernah sampai di puncak gunung. Capek, lelah, penuh perjuangan namun sia-sia. Ini semua, mendidik saya untuk hidup dengan pelukan cinta. Di pagi hari ketika baru bangun dan membuka jendela, saya senantiasa berterimakasih akan pagi yang indah. Dan mencari-cari lambang cinta yang bisa saya peluk. Entah itu pohon bonsai di halaman rumah, ikan koi di kolam, atau suara anak yang rajin menonton film kartun. Begitu keluar dari kamar tidur, akan indah sekali hidup ini rasanya kalau saya mencium anak, atau istri. Melihat burung gereja yang memakan nasi yang sengaja diletakkam di pinggir kali, juga menghasilkan pelukan cinta tersendiri. Demikian juga dengan di kantor, godaan memang ada banyak sekali. Dari marah, stres, frustrasi, egois sampai dengan nafsu untuk memecat orang. Namun, begitu saya ingat karyawan dan karyawati bawah yang bekerja penuh ketulusan, dan menghitung jumlah perut yang tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan, energi pelukan cinta entah datang dari mana.

Kembali ke pengandaian awal tentang burung dengan sebelah sayap, Tuhan memang tidak pernah melahirkan manusia yang sempurna. Kita selalu lebih di sini dan kurang di situ. Atau sebaliknya. Kesombongan atau keyakinan berlebihan yang menganggap kita bisa sukses sendiri tanpa bantuan orang lain, hanya akan membuat kita bernasib sama dengan burung yang bersayap sebelah, namun memaksa diri untuk terbang. Sepintar dan sehebat apapun kita, tetap kita hanya akan memiliki sebelah sayap. Mau belajar, berjuang, berdoa, bermeditasi atau sebesar dan sehebat apapun usaha kita, semuanya akan diakhiri dengan jumlah sayap yang hanya sebelah. Oleh karena alasan inilah, saya selalu ingat pesan seorang rekan untuk memulai kehidupan setiap hari dengan pelukan. Entah itu memeluk anak, memeluk istri, memeluk kehidupan, memeluk alam semesta, memeluk Tuhan atau di kantor memulai kerja dengan 'memeluk' orang lain.

-------------------------------------------------------------------------------------------

sumber :

RUANG

Sabtu, 31 Oktober 2009

Ada sebuah ruang, kosong, gelap dan sepi. Hanya aku sendiri yang ada di ruang yang luas namun sepi ini.
Namun, dia datang,
dan bertanya,
‘bolehkah ku mengisi sebagian ruang kosong ini?’
Sambil tersenyum ku menjawab
‘iya, ’
Di dalam ruang yang kosong ini ia menaruh berbagai macam hal. Banyak yang ia letakkan, ia pun juga membaginya dengan ruang ku. Agar terlihat lebih nyata untuk sebuah ruang maka ku bangunlah sebuah dinding. Ku bangun sebuah dinding, dari yang rapuh hingga akhirnya dapat berdiri kokoh, utuh.
Ia pun demikian, ia juga membangun sebuah dinding di ruangnya. Walaupun ku pun tak begitu tahu apakah dinding itu telah selesai di bangun dan apakah sekokoh dindingku.

Hari demi hari ruang itu terlihat semakin nyata. Banyak ukiran dan hiasan dengan berbagai macam warna tertoreh. Kadang merah, hijau bahkan hitam pun tertoreh disana.
Dia pun terlihat semakin cerah, walau kadang kelam. Tapi ku yakin adanya dia, ruang ini akan tetap ada dan semakin nyata adanya.
Tak setiap hari ruang kami itu terlihat hidup, kadang juga terlihat hampa.
Tapi dinding yang ku bangun itu tetap ada, tetap utuh, dengan segala curahan ku.
Bahagiaku adanya dia dan ruang ini.

Sampai suatu ketika, dia MENGHANCURKAN dinding itu sampai hampir tak bersisa. Ruangku pun di porak parandakannya. Semua terlihat kacau.
Dengan mudahnya menghilangkan suatu hal hanya karena ternyata dinding yang ia bangun tak kunjung utuh.
‘mengapa kau hancurkan?’
‘karena dinding yang ku bangun tak kunjung utuh, tak seperti dindingmu dan aku merasa lelah untuk membuatnya kokoh’

Menangisku di sudut ruang, SENDIRI. Tak ada yang tahu betapa pedih yang kurasakan. Dinding yang ku bangun dengan segala usahaku, hancur dengan sekejap saja. Tak seorang pun tahu akan hancurnya dindingku dan bagaimana bisa hancur.
Hanya aku,
Aku sendiri yang tahu.
Aku sendiri yang merasakan.

Ku bertanya-tanya,
‘apa yang ku lakukan, hingga ia tak sanggup untuk membangun dindingnya?’
‘apa aku kurang memberikan ruang untuknya?’
‘apa?’
‘apa salahku?’

Sekarang, ruang itu terlihat kembali kosong. Walau ada beberapa hal yang tersisa, dan dinding itupun masih ada meskipun hampir hilang.
Namun, ia kembali datang,

‘aku ingin membangun kembali dinding itu, dengan usahaku. Semampuku’
‘dan akan ku buat dinding itu dengan hiasan, ukiran dan warna yang lebih cerah’
‘berilah ku kesempatan! jika aku gagal, kau boleh lakukan apapun terhadapku’
‘percayalah padaku!’

Walau pedih masih terasa, ku biarkan ia untuk membangun kembali dindingnya itu, ku letakkan kembali hal-hal yang tadinya ada di ruang itu, sambil ku mencoba untuk membangun kembali dindingku. Ku bangun sedikit demi sedikit .. tapi ..
Sedikit demi sedikit pula ia kembali mengikisnya,

Ku biarkan … Ku bertahan sampai tiba saatnya untuk menghilangkan ruangku.
Terus menerus ku coba bangun kembali dinding itu, tapi tak kunjung utuh.
Selalu ada yang terkikis.


Kadang, ku tengok ke ruangnya dan dindingnya.
Apa yang ia tuliskan disana, apa warna yang ia torehkan.
Namun, tak kunjung terlihat olehku.
‘apa?’
‘mengapa?’
Tapi tak pernah ada jawaban.

Andai ia tahu, betapa sulitnya untuk membangun kembali sesuatu yang telah hancur.

Sambil melihat ruangku dan merasakan dindingku,
Ku bertanya dalam hati,
‘kapan dinding ini akan kembali utuh?’

BAHASA PEMROGRAMAN PROLOG

Sejarah Prolog

Prolog singkatan dari Programming in Logic.
Dikembangkan oleh Alain Colmenraurer dan P.Roussel di Universitas Marseilles Perancis, tahun1972.
Prolog populer di Eropa untuk aplikasi artificial intelligence, sedangkan di Amerika peneliti mengembangkan aplikasi yang sama, yaitu LISP.

Perbedaan Prolog dengan Bahasa Lainnya

Bahasa Pemrograman yang Umum (Basic, Pascal, C, Fortran):
diperlukan algoritma/prosedur untuk memecahkan masalah (procedural languange)
program menjalankan prosedur yang sama berulang-ulang dengan data masukan yang berbeda-beda.
Prosedur dan pengendalian program ditentukan oleh programmer dan perhitungan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat.

Bahasa Pemrograman Prolog :

Object oriented languange atau declarative languange.
Tidak terdapat prosedur, tetapi hanya kumpulan data-data objek (fakta) yang akan diolah, dan relasi antar objek tersebut membentuk aturan yang diperlukan untuk mencari suatu jawaban
Programmer menentukan tujuan (goal), dan komputer menentukan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut serta mencari jawabannya.
Dilakukan pembuktian terhadap cocok-tidaknya tujuan dengan data-data yang telah ada dan relasinya.
Prolog ideal untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur, dan prosedur pemecahannya tidak diketahui, khususnya untuk memecahkan masalah non numerik.
Prolog bekerja seperti pikiran manusia, proses pemecahan masalah bergerak di dalam ruang masalah menuju suatu tujuan (jawaban tertentu).
Contoh : Pembuatan program catur dengan Prolog

Aplikasi Prolog :

Sistem Pakar (Expert System)
Program menggunakan teknik pengambilan kesimpulan dari data-data yang didapat, layaknya seorang ahli.
Contoh dalam mendiagnosa penyakit
Pengolahan Bahasa Alami (Natural Languange Processing)
Program dibuat agar pemakai dapat berkomunikasi dengan komputer dalam bahasa manusia sehari-hari, layaknya penterjemah.
Robotik
Prolog digunakan untuk mengolah data masukanyang berasal dari sensor dan mengambil keputusan untuk menentukan gerakan yang harus dilakukan.
Pengenalan Pola (Pattern Recognition)
Banyak digunakan dalam image processing, dimana komputer dapat membedakan suatu objek dengan objek yang lain.
Belajar (Learning)
Program belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan, dari pengamataqn atau dari hal-hal yang pernah diminta untuk dilakukan.

Fakta dan Relasi

Prolog terdiri dari kumpulan data-data objek yang merupakan suatu fakta.
Fakta dibedakan 2 macam :
Menunjukkan relasi.
Menunjukkan milik/sifat.
Penulisannya diakhiri dengan tanda titik “.”
Contoh :
Fakta
Prolog
Slamet adalah ayah Amin
ayah (slamet, amin).
Anita adalah seorang wanita
wanita (anita).
Angga suka renang dan tenis
suka(angga, renang). dan suka(angga,tenis).
Jeruk berwarna jingga
jngga(jeruk).


Aturan (“Rules”)

Aturan adalah suatu pernyataan yang menunjukkan bagaimana fakta-fakta berinteraksi satu dengan yang lain untuk membentuk suatu kesimpulan.
Sebuah aturan dinyakatakan sebagai suatu kalimat bersyarat.
Kata “if” adalah kata yang dikenal Prolog untuk menyatakan kalimat bersyarat atau disimbolkan dengan “:-“.
Contoh :
Fakta dan Aturan
Prolog
F : Tino suka apel
A : Yuli suka sesuatu yang disukai Tino
suka(tino, apel).
suka(yuli,Sesuatu) :- suka(tino,Sesuatu).

Setiap aturan terdiri dari kesimpulan(kepala) dan tubuh.
Tubuh dapat terdiri dari 1 atau lebih pernyataan atau aturan yang lain, disebut subgoal dan dihubungkan dengan logika “and”.
Aturan memiliki sifat then/if conditional
“Kepala(head) benar jika tubuh (body) benar”.
- Contoh : Silsilah keluarga :


Pertanyaan (“Query”)

Setelah memberikan data-data berupa fakta dan aturan, selanjutnya kita dapat mengajukan pertanyaan berdasarkan fakta dan aturan yang ada.
Penulisannya diawali simbol “?-“ dan diakhiri tanda “.”.
Contoh :
Pertanyaan
Prolog dan Jawaban Program
Apakah Tini suka boneka ?
?- suka(tini,boneka).
Yes ……. (jika faktanya Tini suka boneka)
No……..…(jika tidak sesuai fakta).
Apakah yang disukai Tini ?
?- suka(tini,Apa).
Apa=boneka
Siapakah yang suka boneka ?
?- suka(Siapa,boneka).
Siapa=tini
Dari contoh silsilah keluarga di atas :
Siapakah kakek Budi ?


Siapakah cucu Slamet ?


?- kakek(Siapa,budi).
Siapa=slamet

?- kakek(slamet,Cucu).
Cucu=budi ;
Cucu=badu

(jika kemungkinan ada lebih dari satu jawaban gunakan tanda “;” pada akhir setiap jawaban).


Predikat (“Predicate”)

Predikat adalah nama simbolik untuk relasi.
Contoh : ayah(slamet,amin).
Predikat dari fakta tersebut ditulis : ayah(simbol,simbol).
dimana ayah adalah nama predikat, sedangkan slamet dan amin adalah menujukkan argumen.
Sebuah predikat dapat tidak memiliki atau memiliki argumen dengan jumlah bebas. Jumlah argumen suatu predikat disebut aritas (arity).
ayah(nama) …… aritas-nya 1
ayah(nama1,nama2) ….. aritasnya 2
Syarat-syarat penulisan nama predikat :
Harus diawali dengan huruf kecil dan dapat diikuti dengan huruf, bilangan atau garis bawah.
Panjang nama predikat maksimum 250 karakter.
Tidak diperbolehkan menggunakan spasi, tanda minus, tanda bintang dan garis miring.
Variabel

Varibel adalah besaran yang nilainya dapat berubah-ubah.

Tata cara penulisan variabel :
1.Nama varibel harus diawali huruf besar atau garis bawah(_)
2.Nama variabel dapat terdiri dari huruf, bilangan, atau simbol dan merupakan kesatuan dengan panjang maksimum 250 karakter.
3.Nama variabel hendaknya mengandung makna yang berkaitan dengan data yang dinyatakannya.

Contoh : dari silsilah di atas :
?- ayah(slamet,Anak).
Anak=budi ;
Anak=badu
No
Dari query di atas akan dicari siapakah anak dari ayah yang bernama Slamet. Karena mempunyai relasi yang sama (yaitu ayah), variabel Anak akan mencari nilai dari konstanta suatu fakta/aturan yang sepadan.
Tanda “;” digunakan bila terdapat kemungkinan ada lebih dari satu jawaban.
“No” berarti tidak ada lagi kemungkinan jawaban.

Contoh : dari silsilah di atas :
?- ayah(slamet,X),ayah(X,Y).
X=amin
Y=budi ;
X=amin
Y=badu ;
X=anang
Y=didi ;
X=anang
Y=didi
No



Contoh : Silsilah Keluarga

%% FAKTA */

%%orang tua */
ayah(slamet,amin).
ayah(slamet,anang).
ayah(amin,budi).
ayah(amin,badu).
ayah(anang,didi).
ayah(anang,dadi).
ayah(santoso,bu_amin).
ayah(supardi,bu_anang).
ibu(bu_slamet,amin).
ibu(bu_slamet,anang).
ibu(bu_amin,budi).
ibu(bu_amin,badu).
ibu(bu_anang,didi).
ibu(bu_anang,dadi).
ibu(bu_santoso,bu_amin).
ibu(bu_santoso,bu_anang).

%% ATURAN */

%% Kakek adalah kakek Cucu */

kakek(Kakek,Cucu) :-
ayah(Ayah,Cucu),
ayah(Kakek,Ayah).
kakek(Kakek,Cucu) :-
ibu(Ibu,Cucu),
ayah(Kakek,Ibu).
%% Nenek adalah nenek Cucu */

nenek(Nenek,Cucu) :-
ayah(Ayah,Cucu),
ibu(Nenek,Ayah).
nenek(Nenek,Cucu) :-
ibu(Ibu,Cucu),
ibu(Nenek,Ibu).




%% Nama1 adalah saudara kandung Nama2

saudara_kandung(Nama,Name) :-
ayah(Ayah,Nama),
ayah(Ayah,Name),
ibu(Ibu,Nama),
ibu(Ibu,Name),
Nama \= Name.

%% Sdr1 adalah saudara sepupu Sdr2

saudara_sepupu(Sdr1,Sdr2) :-
ayah(Ayah1,Sdr1),
ayah(Ayah2,Sdr2),
saudara_kandung(Ayah1,Ayah2).

saudara_sepupu(Sdr1,Sdr2) :-
ayah(Ayah,Sdr1),
ibu(Ibu,Sdr2),
saudara_kandung(Ayah,Ibu).

saudara_sepupu(Sdr1,Sdr2) :-
ibu(Ibu,Sdr1),
ayah(Ayah,Sdr2),
saudara_kandung(Ibu,Ayah).

saudara_sepupu(Sdr1,Sdr2) :-
ibu(Ibu1,Sdr1),
ibu(Ibu2,Sdr2),
saudara_kandung(Ibu1,Ibu2).

Tugas B.indonesia [rangkuman]

Sabtu, 03 Oktober 2009

IV. TUBUH SEBAGAI TUBUHKU

Marcel mengaitkan masalah “mempunyai”, dan “ADA” dengan tubuhku. Saya mempunyai tubuhku, atau saya adalah tubuhku ? Tubuhku bukan obyek. Tubuhku selaku melibatkan pengalaman saya sendiri tentang organisme ini.

Tubuhku sulit dipandang sebagai alat. Memang antara tubuh dan alat-alat terdapat hubungan erat, malah terdapat “a deep community of nature”. Yang memakai sebuah alat harus mempunyai HAKEKAT yang SAMA seperti alat yang dipakainya. Tetapi seandainya tubuh sendiri merupakan alat bagi jiwa maka harus ada “persekutuan hakekat” antara jiwa dan tubuh sebagai alat. Dengan kata lain, jiwa harus bersifat fisis atau tubuh harus bersifat psikis. Mustahil.

Marcel meningkatkan tubuh pada “merasakan” berarti menerima dalam wilayah yang merupakan wilayah SAYA. “Merasakan” hanya bisa berlangsung melalui tubuh yang dialami sebagai tubuhku. Dari analisa mengenai “merasakan” ini dapat disimpulkan juga apa yang dimaksudkan Marcel dengan “INKARNASI” manusia.

V. KEHADIRAN

Tema yang sangat penting bagi Marcel ialah HUBUNGAN MANUSIA dengan SESAMANYA. Untuk melakukan hubungan manusia dengan sesamanya Marcel menggunakan kata “KEHADIRAN” (PRESENCE). “Hadir” disini tidak berada ditempat yang sama. Malahan bisa terjadi komunikasi antara dua orang tanpa mencapai taraf kehadiran mereka mencapai taraf kehadiran mereka, kata Marcel, bagaikan dua pesawat radio, yang satu memancarkan yang satu menerima.

Antara mereka ada komunikasi tetapi tidak ada kontrak sungguh-sungguh (=Comminication sans Communion). “Kehadiran” hanya dapat berwujudkan jika “AKU” berjumpa dengan “KAU”.

Dalam kontrak ini “perjumpaan” (=RECONTRE) mempunyai arti khusus. Marcel membedakan relasi “AKU” --- “ENGKAU” dari relasi “AKU” ---- “DIA”. Dalam relasi “AKU – DIA” orang nampak bagi saya dalam aspek-aspek fungsionalnya. Tetapi dalam relasi “Aku – Engkau” sesama manusia tampak bagi saya justru sebagai sesama.

Di dalam cinta “kehadiran” ini diwujudkan secara istimewa. Di dalam cinta itu relasi “Aku-Engkau” mencapai taraf “KITA”. Melalui “KITA” dicapai kesatuan ontologism yang melebihi dua orang yang dijumlahkan satu sama lain. “Aku” dan “Engkau” bukan merupakan bahagian masing-masing yang disambung menjadi “KITA”. Pada taraf “KITA”,”AKU” dan “ENGKAU” diangkat menjadi suatu kesatuan baru yang tidak mungkin dipisahkan kedalam dua bagian. Jadi kebersamaan dalam cinta tidak terbatas pada satu saat saja, melainkan menurut kodratnya harus berlangsung terus.

Dalam rangka tema “KEHADIRAN” ini Marcel berbicara juga tentang masalah KEMATIAN dan KEBAKAAN. Hal ini ditempatkannya di dalam konteks “Kematian ORANG-ORANG yang SAYA CINTA”. Sebenarnya saya tidak KEHILANGAN orang yang saya cintai. Saya hanya kehilangan sesuatu yang saya punyai. Kata “kehilangan” hanya berlaku untuk obyek-obyek yang sah miliki. Sedangkan kehadiran berlangsung terus, bersifat langgeng, tidak terbatas pada waktu tertentu.

VI. ENGKAU ABSOLUT

Refleksi filosofi tentang kehadiran orang lain, bagi Marcel menghantar kita kepada kehadiran dari “Yang Lain” secara istimewa itu Tuhan.

Adanya Tuhan atau lebih baik kehadiran Tuhan termasuk suasana Misteri. Jika saya setia kepada hakekat saya sebagai manusia, maka haruslah saya akui bahwa saya diliputi oleh misteri yang saya ciptakan sendiri, oleh suatu KEHADIRAN yang melampaui jangkauan saya. Maka disini Marcel menggunakan kata-kata “KEPERCAYAAN” dan “HARAPAN” dalam dari fisiologi.

Saya “percaya” pada “Engkau Absolut” yang merupakan dasar bagi setiap perjumpaan dengan “Engkau” yang lain. Bukan pembuktian yang jadi dasar untuk menerima Tuhan, tetapi himbauan (=invocation) dari “Engkau Absolut” (=Toi Absolut) yang dijawab dengan kepercayaan. Harapan adalah kesaksian kreatif tentang “Engkau Absolut” yang memegang saya dan melingkupi (=Umreifend: Jaspers) saya kendatipun segala penderitaan dan kejahatan yang saya hadapi.

  1. EMMANUEL LEVINAS

  1. Riwayat Hidup Dan Karya-Karyanya

Emmanuel Levinas dilahirkan di Kaunas Lithuania pada tanggal 30 Desember 1905. Ia keturunan Yahudi. Mengikuti pendidikan menengah di Chaykow (Rusia) dan Kaunas. Sekitar tahun 1916 ia mengungsi ke Prancis di kota Strasbourg, dimana ia menempuh pendidikan Universitasnya antara 1932 dan 1930. Ia menyelesaikan pendidikan tersebut dengan disertai berjudul : La theorie de l’intuition dans la phenomenology de Husserl. Di Freiburg ia bertemu dan bergaul dengan filsuf-filsuf kenamaan seperti Edmund Husserl dan Martin Heideggen.

Pada tahun 1931 ia menjadi warganegara Prancis. Dan pada permulaan perang Dunia II (1939) ia dipanggil membela tanah airnya yang kedua, kemudian ditanah di Kamp Jerman sejak Juni 1940 hingga perang “College philosophique” dan Ecole des Science politiques. Sejak 1967 menjadi mahaguru di Prancis-nanterre, pernah menjadi Direktur “Ecole normale Israelite Orientale”.

  1. Karya-Karyanya

Seluruh karya Levinas berjumlah 164 buah. Disini disebut beberapa karya penting. La theorie de l’intuition dans la phenomenology de Husserl. De L’existence a L’existant (= dari eksistensi ke eksisten). Le Temps et l’autre (=waktu dan yang lain). Le choix, le monde, l’existence (=pilihan, dunia ,eksistensi) TOTALITE ET INLESSEISUR l’exteriorite (=Totalitas dan takterhingga, essei mengenal yang terluar/lain). Diffcile liberte.


  1. Hubungan Antar Pribadi

3.1. Titik tolak (=terminus a quo) dan Titik Tujuan (=terminus ad quem).

Yang merupakan titik tolak oleh Levinas disebut “le Moi”. “le moi” biasa terjadi oleh karena terjadi sesuatu prinsip batin atau prinsip rohani. Prinsip batin ini disebut satu dimensi psikisme. Karena prinsip batin ini, maka munculah yang disebut Si Aku. Si Aku berhubungan dengan “yang lain”. Yang dimaksudkan disini ialah suatu pribadi yang benar-benar BERDIRI SENDIRI dan BEBAS. Pribadi ini juga menyatakan bahwa ia selalu sama dengan dirinya sendiri. Artinya meskipun ia berhadapan dengan “yang lain” ia TETAP SAMA dengan DIRINYA SENDIRI.

apa artinya “le meme:? Kata ini mempunyai dua arti. Bisa berarti “Si Aku” yang menguasai segala sesuatu. Ia bisa menguasai segala sesuatu dengan memiliki, mengerti serta mengerjakannya. Segala sesuatu berada melulu karena dan demi Si Aku saja. Selanjutnya kata tersebut sebagai titik tolak suatu hubungan yang dimaksud oleh Levinas.

apakah titik tujuannya? Untuk menunjukan titik tujuan kadang-kadang Levinas menggunakan kata-kata “l’Autre”, “alterite” (=ke-laian-an) exteriote (=ke-luar-ran) atau etranger (=orang asing). Dengan ungkapan-ungkapan itu Levinas mau menunjukan bahwa titik tujuan hubungan itu haruslah sesuatu yang sama sekali diluar dari dan tak pernah boleh menjadi bahagia dari Si Aku. Jadi, baik kata ‘l’Autrui” maupun “l’Autre” membawa kita kepada kesimpulan ini, yakni: bahwa orang lainlah titik tujuan orang tersebut. Jadi hubungan adalah hubungan yang terjadi antara “Si Aku” dan “orang lain”.

3.2. Hubungan Yang Sejati

Hubungan itu seperti apa menurut Levinas ? Dengan singkat Lenivas menjawab : HUBUNGAN DIMANA PENOPANG-PENOPANGNYA TETAP MUTLAK DALAM HUBUNGAN TERSEBUT.(......= Un rapport de telle sorte que les termes ne sont pas limitrophes dans ce rapport, que I’Autre, malgre le rapport avec le meme demeure transcendant au meme = suatu hubungan yang sedemikian rupa sehingga para penopannya tidak membatasi atau tidak merupakan pembatas dalam hubungan ini, sehingga ’yang lain’ itu, meskipun ada hubungan dengan ’si Aku’ tetap melampaui atau mengatasi ’si Aku’. Meskipun berada dalam hubungan tetapi penopang-penopang hubungan tersebut tidak tenggelam didalamnya. Mereka tetap berpisah secara mutlak. Dalam kediri-sendirian-nya serta keberlainannya yang mutlak.

Kesimpulan yang bisa ditarik dari uraian diatas ialah : satu-satunya hubungan yang benar dan sejati ialah hubungan antara Aku dan orang lain. Kesejatiannya terletak didalam kenyataan bahwa aku MENGAKUI, MENERIMA serta MENGHARGAINYA dalam seluruh kediri sendirian dan keberlainannya.

3.3. Penampilan Wajah

Menurut Levinas mengetahui sesuatu atau menindasnya juga berarti apa yang disebut ’DEVOILER’ (=membuka tutup, atau menelanjangi). ’Devoiler’ berarti mendekati realitas dari sudut pandang dan yang konteks tertentu. Dalam pengetahuan demikian ’yang lain’ itu hanya tergantung pada kegiatan dari subjek yang mengetahuinya. Ada yang diluar dari subjek yang mengetahuinya hanyalah sesuatu yang bersifat relative belaka dan sama sekali tidak mutlak.

Ada suatu macam pengetahuan lain lagi tentang ’yang lain’ itu. Pengetahuan ini hendaknya dipahami dalam arti lain dari pada yang disinggung diatas. Karena inisiatif untuk ’pengetahuan’ itu tidak datang dari dalam melainkan dari luar subjek yang mengetahuinya. Pengetahuan demikian oleh Levinas disebut ’PENGETAHUAN yang MUTLAK’, atau pengalaman fundamental. Dalam pengetahuan atau pengalaman fundamental ini orang lain benar-benar deketahui atau dialami dalam seluruh kediri-sendirian dan keberlainannya.

3.4. Orang Lain Itu Tuan

Orang lain tidak saja sama sekali lain dari padaku, tidak saja asing bagiku dan terlepas dari lingkunganku. Ini hanya sudut negatif dari hubunganku dengan orang lain. Ada sudut positifnya. Dan sudut positifnya ialah bahwa dalam dan melaui penampilan wajah, orang lain itu menyatakan perlawanan etis, yang terjadi tanpa kekerasan sedikitpun.. Lebih dari itu: perlawanan atau pernyataan sebagai wajah ini juga menggangu serta menggocangkan ketentramanku. Mengapa? Orang lain mempersoalkan diriku, kebebasanku serta pelaksanaan kebebasan itu.. Maka aku mulai meragukan diriku sendiri serta keterbatasan kebebasanku sebagi seorang lawanku. Sebaliknya ia memberikan makna dan arah kepadanya. Ini semua mustahil terjadi, kalu orang lain itu tidak lebih besar dari padaku dan tidak lebih tinggi saja melulu lain daripaku, melainkan juga dan terutama ia adalah ATASANKU dan TUANKU. Orang lain terutama ia adalah Tuanku”yang datang dari tempat yang lebih tinggi”.

3.5. Hubungan Etis yang Asimetris

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan dengan orang lain itu merupakan hubungan etis, meskipun kata “etis” tidak digunakan oleh Levinas sendiri. Hubunganku dengan orang lain harus selalu ditempatkan dalam terang “etis” ini. Hubungan ini, menurut Levinas, bukanlah suatu hubungan yang timbal balik atau yang dapat di bolak –balikan. Hubungan ini disebutnya hubungan ASIMETRIS (=tidak simetris). Dan hubungan asimetris adalah suatu gerakan tanpa balik atau suatu orientasi yang tidak dapat tidak mulai dari diri sendiri menuju kepada orang lan. Ini berarti “melepaskan diri dari gaya bobot dirinya sendiri, lalu menaruh pusat gaya bobot tersebut di luar dirinya sendiri”.

3.6. Dia juga orang asing, janda dan yatim piatu

Orang lain itu menyatakan dirinya kepadaku dalam keagungan, keluhuran dan kekuasaannya. Karena itu pantaslah ia disapa dengan “Yang Mulia”. Ia adalah besar dan hebat (=grandeur). Tetapi dia juga mewahyukan diri sebagai wajah yang telanjang. Dan mewahyukan diri sebagai wajah yang telanjang, samalah dengan “MENYATAKAN DIRI TANPA BENTUK”. Hal ini menadakan bahwa dia juga menatakan dirinya kepadaku benar-benar kongkrit, berbadan. Dia ini sungguh-sungguh telanjang, lapar, melarat (=Misere). Dalam keadaan demikian dia benar-benar tidak berdaya sedikitpun. Sebagai yang sama sekali tidak berdaya dia disebut “orang asing”, janda dan yatim piatu.

3.7. Mengakuinya secara material

Orang lain yang melarat dan telanjang itu mewahyukan dirinya kepadaku yang memiliki materi. Dengan mewahyukan diri ini dia sebenarnya mau menyatakan diri sebagai suatu “permohonan”. Dia membebankan dirinya kepadaku. Terhadap permohonan dan beban ini aku tidak bisa bersikap tuli. Tak ada pilihan lain bagiku daripada”mendengarkan ratap tangis kemelaratan”.

Dengan mengakui disini mendekati dan menerimanya dengan MEMBERIKAN kepadanya materialku. Dan pemberian haruslah terjadi dengan penuh kerahiman

3.8. Inti ajaran Levinas

Apa yang diajarkan Levinas? Di ajarkanya ketidaktergantungan setiap individu. Hubungan dengan orang lain harus diakui dan dihargai secara kongkrit. Gaya bobot hubungan dengan orang lain harus nampak dalam keterarahan terhadap orang lain. Maka, filsafat Levinas disebut filsafat tentang orang lain.