Gober Bebek Dan Donal Bebek Dalam Dunia Nyata

Minggu, 29 November 2009

Siapa sih dari anda yang ga kenal Gober Bebek (Scrooge McDuck) dan Donal Bebek (Donald McDuck) yang tinggal di kota bebek (Duckburg)?? Ya! 2 tokoh dalam dunia Walt Disney yang sangat terkenal dan masing-masing mempunyai karakteristik yang saling bertolak belakang.

Gober bebek adalah tokoh yang digambarkan sebagai personal yang cerdas, penuh ide namun kikir dan pastinya KAYA RAYA dengan gudang uangnya yang berbentuk kubus itu. Sedangkan Donal bebek digambarkan sebagai sosok yang bodoh, ceroboh, sial dan selalu dalam kondisi yang kekurangan uang.

Lantas apa hubungannya kedua tokoh walt disney itu dengan notes gw kali ini?

Sebenarnya, karakter 2 tokoh walt disney tersebut diatas mempunyai arti yang konkrit untuk kehidupan kita. Cerita 2 tokoh utama diatas adalah penyederhanaan gambaran dari 2 jenis karakteristik di dunia ini: Orang yang mau berusaha dan Orang yang malas.

Gober, tidak diragukan kekayaannya. Dalam serial donal bebek diceritakan bahwa dia adalah bebek terkaya di dunia, namun anehnya tidak banyak orang yang tau kalau dia bebek terkaya di dunia karena dia merasa lebih aman kalau kekayaannya tidak tersebar kekhalayak ramai (cerdas kan?).
Pendidikan tertinggi Gober adalah SD (diceritakan dalam salah satu kisahnya) di suatu kota di Inggris, Glasgow kalau tidak salah. Dan di SD pun Gober hanya pintar 1 mata pelajaran: Berhitung. Itu membuktikan bahwa secara akademis Gober tidak terlalu cemerlang. Tapi yang menjadi kunci kesuksesan Gober disini adalah kecerdikannya dalam mengelola uang dan mencari uang.

Contohnya adalah cerita saat Gober muda mencari emas di A.S (masa2 demam emas di AS). Disaat koboy2 lain menghambur2kan uang hasil penjualan emasnya untuk minum2 di bar dan berjudi, Gober justru menggunakan uang hasil dari penambangan emasnya untuk membuka bar sendiri, walhasil terjadi akumulasi modal dan uangnya menjadi banyak, that's what I like! Gober pun cerdas dalam mencari celah-celah bisnis, bahkan pernah dalam salah satu cerita diceritakan bahwa bahkan Gober dapat mencari keuntungan dari keberuntungan sih untung bebek. Memang, Gober selalu memandang sesuatu bukan dari bagus/tidak, bermanfaat untuk dirinya atau tidak, tapi lebih kearah dapat menambah uangnya atau tidak.

Dan yang tidak kalah penting adalah: Gober selalu mendapatkan uangnya dengan cara jujur. Mungkin hal inilah yang sulit untuk dilakukan di dunia nyata dengan kondisi seperti sekarang ini. Tapi sulit bukan berarti mustahil kan?

Yang paling unik dari Gober adalah fakta bahwa dia seumur hidupnya belum pernah menjadi pegawai/bekerja untuk orang lain. Dia selalu mendapatkan uang murni hasil dari usahanya sendiri, mulai dari awalnya mendapat uang pada saat masih anak-anak (membeli saham) sampai akhirnya dia mempunyai berbagai macam perusahaan dari pabrik permen sampai pabrik pesawat


Sebaliknya donald, adalah tokoh yang dideskrepsikan sebagai sosok yang malas, ceroboh dan tidak sabaran. Tidak hanya malas fisik, namun donald juga malas untuk mempergunakan otaknya untuk bekerja, dia lebih suka tidur-tiduran dirumah sambil membaca komik atau buku lainnya. Padahal kalau saja donald mau mempergunakan otaknya, dia pun tidak kalah cerdik dari Gober. Ada beberapa cerita yang menggambarkan donald mampu mengakali Gober bebek untuk mendapatkan "sedikit" uang, hal itu membuktikan bahwa sebenarnya adalah sosok yang cerdas hanya saja dia terlalu malas untuk memanfaatkan kecerdasannya itu.

Dari sudut pandang akademis, tingkat pendidikan donald pun sama seperti Gober yakni hanya sampai tamatan SD saja. Tapi agak berbeda dengan masa dewasanya, Donald pada waktu masih kecil adalah sosok yang cerdik walaupun bandel. Donal selalu mempunyai banyak ide yang unik-unik untuk mengerjai temannya atau sekedar iseng, entah sejak kapan dia menjadi malas seperti saat dewasa sekarangnya ini.

Kebalikan dari Gober, Donald hampir seumur hidupnya selalu bekerja sebagai pegawai alias kerja atas perintah dari orang lain, entah itu hanya sekedar menjadi OB (Office boy) atau sopir barang. Atau mungkin yang paling sering kita baca adalah pekerjaannya menggosok keping-keping emas Gober.

Dari kedua tokoh disney diatas dapat kita lihat perbedaan mendasar antara kedua bebek tersebut: disatu sisi ada bebek yang mau berusaha dan mempergunakan otaknya, dan satu lagi bebek yang malas dan menyianyiakan kemampuan otaknya. Terlepas dari faktor keberuntungan atau faktor-faktor fiktif lainnya, memang pada kenyataannya di dunia nyata hanya ada 2 tipe manusia yang seperti Gober dan Donald: orang yang sukses dan orang yang gagal. Kesuksesan dan kegagalan seseorang tidak mutlak ditentukan oleh keturunan, jenjang pendidikan, keberuntungan atau kesialan. Tapi ditentukan oleh kemauan anda sendiri apakah anda mau berusaha keras untuk memperoleh kebaikan di kemudian hari? ataukah anda sekedar ingin hidup enak tanpa mau berusaha yang dimana akhirnya membawa hal-hal buruk untuk sendiri?

Nah coba anda pikir sendiri apakah anda salah satu dari mereka? Gober atau Donald? Tentu saja sesuaikan dengan kondisi anda masing, kalau masih pelajar ya cermati dalam-dalam kedua karakter tersebut apakah anda termasuk kedalam pelajar "Gober" atau pelajar "donald"? Kalau anda sudah bekerja, lihat baik-baik apakah anda pekerja macam Gober atau pekerja macam Donald? Tetaplah berusaha sebaik mungkin kalau anda sudah merasa menjadi Gober. Dan kalau anda masih merasa menjadi donald, tetaplah berusaha...tidak pernah ada kata terlambat bagi seseorang untuk meraih kesuksesan!

kedewasaan dan kekanak-kanakan

Di dunia ini sebenarnya hanya ada dua macam manusia: Manusia yang kekanak-kanakan dan manusia yang dewasa. Kedua jenis manusia itu lah yang sehari-hari dapat kita temui, entah itu saudara, kerabat, teman atau bahkan diri sendiri. Diantara kedua jenis orang tersebut, tersebut berbagai macam perbedaan besar, yang mungkin kadang beberapa hal-nya kurang kita perhatikan.

Orang yang dewasa selalu berpikir panjang sebelum bertindak. Maksud nya berpikir panjang bukan selalu berpikir lama, namun berpikir yang mencakup banyak hal dan hal-hal dimasa depan. Orang yang berpikir dewasa selalu berprinsip "Think before act" walaupun itu dalam keadaan yang genting sekalipun.
Berbeda dengan orang yang masih kekanak-kanakan, dia cenderung "Think before act" dalam hal-hal yang tidak bersifat mendesak, ketika keadaan sudah sangat mendesak (misalnya sudah emosi, marah, waktu yang mendadak dll) maka kecenderungannya berubah menjadi "Act before think", dan jika itu sudah terjadi maka yang ada hanyalah penyesalan.

Orang yang dewasa selalu berpikir positif bahkan untuk hal-hal yang paling buruk sekalipun. Dia selalu menganggap bahwa setiap kejadian di dunia ini sebenarnya mempunyai hikmah nya masing-masing, dari kejadian yang paling baik sampai kejadian yang paling buruk. Dia tidak pernah menganggap sesuatu hal itu buruk sama sekali, karena pada dasarnya orang seperti ini yakin bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatunya dengan tujuan baik.
Sebaliknya, orang yang masih kekanak-kanakan lebih suka berpikir negatif dalam hidupnya. Dia berpikir positif kebanyakan hanya jika sesuai dengan kemauan hatinya. Atau bisa juga dia berpikir positif jika memang suatu hal-nya tidak terlalu jauh menyimpang dari apa yang dia harapkan. Dia suka menyalahkan setiap hal yang tidak sejalan dengan dirinya, tanpa melihat sendiri apakah yang dia harapkan itu benar atau salah.

Orang yang dewasa tidak pernah merasa maklum dengan kekurangan sifatnya. Dia senantiasa berusaha untuk berubah menjadi insan yang lebih baik bagi semua hal: Agama, keluarga, teman, masyarakat dan kekasihnya.
Berlawanan dengan itu, orang yang masih kekanak-kanakan justru bangga dengan kekurangannya, seperti sering mengucapkan "Saya memang sifatnya begini...bla..bla". Dari perkataan seperti itu tampak bahwa dia "bangga" dengan kekurangannya (karena mengumbar kekurangannya sendiri) dan malas untuk berubah untuk menjadi insan yang lebih baik.

Orang yang dewasa tidak pernah mengeluh dalam kehidupannya, karena dia yakin bahwa hal yang akan dikeluhkan oleh dirinya itu mungkin nikmat yang luar biasa bagi manusia lain yang lebih tidak beruntung daripada dirinya. Orang dewasa akan "membenci" segala keluhan karena menganggap segala bentuk keluhan adalah tanda kelemahan jiwa.
Orang yang kekanak-kanakan lebih suka mengeluh dalam hidupnya. Banyak hal-hal dalam hidupnya yang sebenarnya merupakan nikmat bagi kebanyakan orang lain, namun disia-siakan begitu saja oleh orang ini dengan hanya memberi keluhan-keluhan semata.

Orang yang dewasa selalu pandai untuk bersyukur kepada Tuhan atas apa yang diberikan kepada dirinya, bahkan untuk hal yang buruk sekalipun. Dia bersyukur dengan segalah keikhlasan dan keterbukaan hati karena dia yakin bahwa apa yang terjadi pada dirinya adalah yang terbaik untuk dirinya.
Kalau orang yang masih kekanak-kanakan justru sebaliknya, dia tidak pernah bersyukur terhadap apa yang telah diberikan kepadanya. Dia hanya bisa menuntut, menuntut dan menuntut untuk hal yang lebih baik tanpa pernah mensyukuri apa yang telah dia peroleh.

Orang yang dewasa akan sering menemukan kesalahan-kesalahan dalam dirinya, bahkan ketika dirinya sudah berbuat yang paling benar sekalipun. Dia bisa menemukan kekurangan dalam setiap perbuatan dirinya sehingga dia dapat menghindari kesalahan yang sama di kemudian harinya.
Namun orang yang kekanak-kanakan lebih suka menganggap dirinya paling benar, bahkan ketika dia berbuat salah sekalipun. Dia lebih suka menyalahkan orang lain, ketimbang mengoreksi dirinya sendiri. Dia tidak suka dipersalahkan, menurutnya, dirinya adalah yang benar dan orang lain adalah salah.

Orang yang dewasa akan mampu mencintai dengan ikhlas dan tulus. Dia mencintai orang lain tanpa mengharapkan berbagai hal dari orang yang dia cintai, hanya berharap memberi yang terbaik untuk kekasihnya.
Orang yang kekanak-kanakan akan mencintai dengan penuh harap dan pamrih. Dia mencintai seseorang dengan penuh harapan bahwa orang tersebut akan memberi yang lebih untuk dirinya. Dia tidak peduli apakah dia telah memberi yang terbaik untuk kekasihnya atau tidak, yang penting adalah kekasihnya telah memberi yang terbaik untuk dirinya.

Masih banyak hal-hal lain yang membedakan antara insan yang telah berpikir dewasa dan yang masih kekanak-kanakan, namun mustahil dituliskan di dalam notes ini karena terlalu panjang. Satu hal yang perlu diingat bahwa, usia tidak mempengaruhi tingkat kedewasaan seseorang. Yang membuat seseorang menjadi dewasa atau tidak sebenarnya hanyalah, kemauan dan niat dari dalam diri sendiri untuk berubah.

nice stuff

Minggu, 22 November 2009

Standing for what you believe in,
Regardless of the odds against you,
and the pressure that tears at your resistance,
...means courage

Keeping a smile on your face,
When inside you feel like dying,
For the sake of supporting others,
...means strength

Stopping at nothing,
And doing what's in your heart,
You know is right,
...means determination

Doing more than is expected,
To make another's life a little more bearable,
Without uttering a single complaint,
...means compassion

Helping a friend in need,
No matter the time or effort,
To the best of your ability,
...means loyalty

Giving more than you have,
And expecting nothing
But nothing in return,
...means selflessness

Holding your head high,
And being the best you know you can be
When life seems to fall apart at your feet,
Facing each difficulty with the confidence
That time will bring you better tomorrow's,
And never giving up,
...means confidence.

Rumus Kerja Senyawa Kimiawi Cinta

Christophe Maquestiaux, murid dari Prof. Seymour Benzer telah melakukan riset antara hubungan cinta dan reaksi tubuh melalui pendekatan ilmu eksakta. Karena terhitung sejak 2000 tahun yang lalu orang mulai menyadari keberadaan Cinta dalam kehidupan mereka, maka mereka merasa lebih ingin mengenalnya dan memahami Cinta dengan bahasa yang mereka pahami. Begitu juga para ilmuwan yang menguasai ilmu pengetahuan Biologi dan Kimia merasa bahwa Cinta memiliki hubungan dengan kedua cabang ilmu eksakta tersebut. Mereka mulai melakukan sebuah riset panjang dalam pencarian apa yang mereka sebut “Senyawa Kimiawi Cinta”.
Penelusuran dari biologi molekul dan pengembangan teknologi komputerisasi digunakan seoptimal mungkin untuk mendeteksi jejak hormon di dalam jaringan tubuh manusia. Mereka berusaha menjelaskan Cinta dengan bahasa Ilmiah.
Dari hasil penelitian biologi selama 20 tahun terakhir, para ilmuwan akhirnya dapat mengidentifikasikan banyak potensi senyawa kimia yang berhubungan dengan Cinta. “Senyawa Cinta yang telah banyak dikenal orang adalah hormon PEA atau Phenylethylamine yang merupakan rangkaian amine, molekul organik yang mengandung unsur Nitrogen dan ditemukan pada otak. PEA adalah amphetamine yang secara konstan diproduksi oleh tubuh secara alami dan dalam peningkatan konsentrasinya dapat menimbulakan rangsangan yang mirip dengan apa yang ditimbulkan oleh obat bius amphetamine.

Rasa tertarik membuat peningkatan PEA dalam tubuh berpengaruh pada perasaan “terbang ke awan” yang ditimbulkannya. Hal tersebut memberi kita tambahan energi untuk tetap terjaga dan fokus lebih lama sehingga memungkinkan kita untuk ngobrol semalaman dengan gebetan baru kita. Rasa tertarik bukan satu-satunya cara untuk dapat “fly” oleh PEA. Otak kita juga melepas stimulan(rangsangan) pada aktifitas dengan tekanan berat seperti bungee jumping atau balap motor. Disamping itu ada satu lagi kegiatan yang oleh banyak ilmuwan dipercaya dapat menrangsang produksi PEA di otak kita, makan cokelat!.
Pelepasan PEA mematikan reaksi rantai kimia di otak. Efek primer dari PEA adalah merangsang pelepasan neuro transmitter (sel saraf) dopamine (Senyawa Senang). Sebagai senyawa kimia perantara (pengirim pesan), dopamine mirip dengan adrenaline. Dopamine mempengaruhi rasa senang/enak/nyaman, maupun rasa sakit. Neurons yang memproduksi neuro transmitter dopamine terletak pada otak bagian tengah yang disebut Substantia nigra.

Pengaturan Dopamine oleh otak sangat penting bagi kesehatan mental dan fisik seseorang. Jika produksi dopamine sedikit, maka seseorang dapat menderita penyakit parkinson, sebaliknya jika produksi dopamne terlalu banyak, maka korban akan sangat berpeluang menderita schizophrenia.
Dopamine juga berhubungan erat dengan “Sistem Imbalan Otak” Sistem ini adalah jaringan saraf dibagian tengah dimana titik rasa “senang/enak/nikmat/nyaman” menerima respon dari perilaku seseorang. Contoh : ada seorang yang kehausan, otak memerintahkan tubuh untuk mencari minum, begitu ia minum, maka sistem imbalan ini bekerja dan akan menimbulkan perasaan nikmat pada diri orang tersebut. Begitu juga perasaan yang timbul setelah melakukan hubungan seks.
Saraf dopamine menjadi aktif oleh “kejadian imbalan” yang lebih baik dari yang diharapkan atau minimal sesuai harapan sehingga rasa yang ditimbulkannya adalah rasa senang dan sejenisnya. Sedangkan untuk kejadian yang tidak sesuai harapan akan membuat “sistem imbalan” merangsang dopamine membuat perasaan tidak senang, tidak nyaman, tidak enak. Dari “sistem imbalan” tersebut, dopamine memiliki karakteristik untuk membentuk “sistem pembelajaran” sehingga merangsang pelepasan dopamine oleh PEA menjadi pengalaman positif di otak yang membuat asosiasi seperti “gebetan baru” dan “rasa senang” yang meningkat. Karena rangsangan yang dihasilkan oleh hubungan itu lahir, maka kita akan berusaha mengadakan kontak yang lebih sering dengan orang yang mampu merangsang produksi PEA kita.
Yang menarik untuk dicatat, pada penelitian dewasa ini, para ilmuwan menunjukkan bahwa sistem imbalan ini bertanggung jawab atas bentuk “rasa sakit” yang dialami tubuh. Dalam porsi maksimum, bentuk “rasa sakit” yang ditawarkan dopamine potensial menjadi morphine dosis tinggi. Mungkin inilah penjelasan ilmiah tentang apa yang kita sebut positive thinking, sehingga mampu menghilangkan rasa cemas selama rangsang itu berlangsung. Selain menghasilkan sistem imbalan, dopamine juga merangsang produksi oxytocin.
Oxytocin adalah senyawa protein yang hanya terdiri dari sembilan asam amino, jauh lebih sedikit dibanding protein lengkap yang memiliki beberapa ratus asam amino. Hormon ini bersintesa dalam hypothalamus yang merupakan pusat berbagai hormon. Produksi oxytocin tidak dibatasi oleh otak melainkan sangat dipengaruhi oleh ovarium wanita dan testes pada pria. Peranan hormon berpengaruh besar pada aktifitas seksual seseorang, antara lain mengontrol dan mengaktifkan otot-otot organ seks kita. Oxytocin dengan bantuan hormon lain yaitu vasopressin mampu meningkatkan kualitas tidur kita.
Jika seseorang jatuh cinta, maka akan terjadi produksi adrenalin secara besar-besaran yang dipicu oleh hormon norepinephrine, senyawa cinta lainnya yang dapat ditemukan dalam hypothalamus dan sistem limbik. Belum banyak informasi tentang hormon ini karena penelitiannya masih berlangsung.
Diketahui bahwa peningkatan norepinephrine mempengaruhi hasrat atau mood kita. Membuat kita merasa nyaman dan aman (terlindung) ketika berduaan dengan orang yang kita suka. Norepinephrine juga bertanggung jawab atas rendahnya selera makan sehingga memungkinkan kita menghabiskan waktu seharian dengan gebetan kita tanpa memikirkan makanan. Efek ke tiga mirip oxytocin yaitu mempengaruhi organ seks.
Tapi efek yang utama ialah, norepinephrine memacu produksi adrenalin dalam darah sehingga meningkatkan tekanan darah, mempercepat denyut jantung, dan membuat nafas tisak teratur. Nafas tak teratur membuat pasokan oksigen pada tubuh meningkat sehingga memberi kita energi tambahan. Perasaan segar bugar seringkali dialami oleh orang yang baru saja jatuh cinta.
Sama serperti dopamine, hormon ini juga mempengaruhi pikiran dengan memprovokasi tubuh untuk menciptakan emosi-emosi negatif seperti rasas cemas dan takut. Terlalu banyak hormon ini juga mengarah ke bentuk schizophrenia.
Bagian akhir dari reaksi rantai hormon yang dipicu oleh PEA adalah vasopressin. Seperti hormon yang lain, hormon ini dilepaskan otak ketika masa aktifitas seksual dan meningkatkan agresi. Agresi ini dibuktikan dengan perlindungan pria terhadap wanitanya dengan menunjukkan sikap yang meyakinkan si pria agar wanitanya tidak melirik pria lain. Karena sikap itulah kadang-kadang vasopressin disebut juga hormon monogami.
Terkadang seseorang secara tidak sadar melakukan berbagai tindakan dan perilaku yang dipicu oleh produksi vasopressin. Contoh: Agus dan Dewi adalah sepasang kekasih. Namun Dewi adalah gadis yang menarik perhatian banyak pria sehingga membuat Agus seringkali cemburu tanpa alasan kuat. Dan hal ini akan menimbulkan konflik-konflik diantara mereka. Agus lalu melakukan segala macam bentuk usaha proteksi pada diri Dewi seperti mengantar pulang, mengecek e-mail – e-mail yang ditujukan pada Dewi, dan berubah menjadi agen intelejen hebat yang mengumpulkan berbagai macam informasi tentang kemungkinan Dewi berpaling.
Senyawa cinta lain yang tidak terkait dengan PEA adalah testosterone yang dimiliki oleh pria maupun wanita. Peningkatan testostrone yang wajar akan meningkatkan dorongan seksual dan pertumbuhan.jika kekurangan, dapat berpengaruh banyak pada seseorang, diantaranya penurunan libido dan frigiditas.
Semua senyawa tersebut tidak hanya berpengaruh pada tubuh saja, otak juga ikut terpengaruh. Gabungan senyawa tadi menghasilkan “Pemikiran Intrusif”(Intrusive Thinking) yang dapat kita lihat ketika otak kita dipenuhi bayangan-bayangan orang yang kita suka. Saat inilah bagian otak yang bertugas mengontrol tubuh yaitu Cortex dan pusat pemikiran logis diambil alih oleh sistem limbik yang mengatur emosi. Karena sistem limbik inilah sasaran utama Cinta, membuat kita sulit berpikir jernih ketika sedang dimabuk cinta.

Unsur kimia yang dihasilkan otak juga dapat menjelaskan mengapa bagi sebagian orang sulit menjalankan hubungan jangka panjang. Mereka lebih memilih perasaan alami yang didapat pada bulan-bulan pertama berhubungan yang merupakan rasa senang dari endorphins.
Beberapa ilmuwan percaya bahwa setelah beberapa periode antara 18 bulan sampai 4 tahun tubuh mengembangkan toleransi pada “kenikmatan alami” otak. Dalam periode ini hasrat romantis dapat menurun seperti apa yang dikatakan oleh Dr. Helen Fisher, Profesor Antropologi di Rutgers University dan penulis buku Anatomy of Love sebagai “attachment”.
Pada fase menjalin hubungan, otak memproduksi endorphins, senyawa kimia yang strukturnya mirip dengan morphin. Senyawa ini menghasilkan efek yang mirip dengan pereda sakit yang disebabkan oleh amphetamine. Seperti PEA, senyawa tadi memiliki efek soothing, menenangkan pikiran, meredakan sakit, dan menghilangkan kecemasan.
Sebagaimana telah dijelaskan tadi, kebanyakan hormon PEA memiliki kemiripan dengan senyawa ampethamine maupun morphine dalam hal manipulasi kinerja otak. Tapi kesamaanyya tidak sebatas itu saja. Hormon-hormon tersebut juga mampu menimbulkan perasaan ketagihan dan kecanduan sebagaimana efek yang ditimbulkan morphine dan sejenisnya.
Jika pada permulaan berhubungan, hormon PEA yang diproduksi masih dalam jumlah sedikt, maka efek yang ditimbulkannya juga tidak terlalu berpengaruh pada tubuh, perilaku, dan pemikiran korban. Tapi semakin lama mereka berhubungan, maka dosis yang dihasilkan tubuh akan terus mengalami peningkatan sehingga pengaruhnya akan semakin terasa.
Korban akan terus berusaha agar tubuh tetap memproduksi hormon PEA agar korban dapat terus merasakan kesenangan, inilah bentuk ketagihan yang disebabkan oleh Cinta. Pengaruhnya memang menyerang psikologis sehingga efeknya mulai dari berdebar-debar gugup, dan sejenisnya. Tapi bisa mempengaruhi fisik seperti menurunnya nafsu makan, gelisah sehingga kurang tidur dan lainnya.
Jika hormon-hormon tersebut berhenti diproduksi oleh tubuh, maka tubuh akan mengalami respon negatif yang biasa di sebut “nagih/sakau”. Respon ini akan mengganggu kestabilan emosi korban sehingga berdampak pada perilaku korban yang cenderung negatif.
Contoh: Andre terbiasa bertemu dengan kekasihnya dengan frekwensi yang sering dan teratur. Ketika suatu saat dia tidak dapat bertemu kekasihnya dalam jangka waktu yang cukup lama, maka Andre akan merasakan gangguan dalam kestabilan emosinya. Dia akan uring-uringan, menurunnya gairah, mudah marah, dan mulai berpikiran negatif pada pasangannya.
Karena efek-efek seperti inilah banyak orang berusaha untuk selalu mendapatkan dan memiliki orang yang ia cintai agar produksi hormon PEA tetap dapat berjalan lancar.
Objek Power
Senyawa-senyawa kimia cinta yang terdapat dalam tubuh kita itu merupakan potensi besar yang dapat merusak kestabilan antara pikiran dan perasaan. Senyawa-senyawa tersebut tidak akan aktif sebelum Cinta menekan picunya.
Dalam diri setiap orang pasti memiliki figur atau bayangan ideal dari lawan jenisnya. Korban secara sadar ataupun tidak telah menjadikan bayangan ideal tersebut sebagai standarisasi baku dalam memilih pasangannya. Jika suatu ketika ada objek yang sedikit banyak memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan objek, maka Cinta akan menggunakan alat pendistorsi frekwensi atau disingkat APF. Selanjutnya akan dijelaskan dengan contoh.
Misalnya Hana memiliki standar cowok idealnya, sebut saja tinggi, putih, pengertian, ramah, cute, dll,sebagainya suatu hari bertemu dan berkenalan dengan Arif yang memenuhi beberapa kriteria tersebut. Maka ketika Hana menatap atau ditatap Arif, Cinta mulai mengaktifkan APFnya. Sebenarnya dalam kontak mata, interaksi, dan komunikasi diantara keduanya akan menghasilkan apa yang disebut frekwensi interaksi. Frekwensi ini pada dasarnya adalah netral. Tapi karena salah satu pihak (dalam hal ini adalah Hana) ada yang memiliki kriteria ideal yang kebetulan dimiliki pula oleh objek (Arif). Maka itulah peluang Cinta mengaktifkan APF miliknya. Sinyal-sinyal berfrekwensi standar mulai terdistorsi olef APF Cinta. Karena sinyal terdistorsi itulah yang di tangkap oleh otak Hana, maka interpretasi (tanggapan) Hana akan terdistorsi pula. Tanggapan yang timbul bukanlah tanggapan netral karena sudah tidak sesuai dengan maksud semula.
Misalnya Hana 2 hari tidak masuk sekolah karena sakit perut biasa. Begitu dia masuk teman-temannya bertanya: “kenapa kemaren kamu gak masuk, Na?” Hana mungkin akan menjawab dengan netral: “gue sakit perut” misalnya. Tapi akan lain jadinya jika yang bertanya adalah Arif.: “Kemarin kemana, Na?” padahal Arif hanya sekedar bertanya, mungkin malah basa basi karena Arif tidak punya perasaan apa-apa pada Hana. Tapi Hana akan berpikir :”Oh… Arif kok perhatian yah ama gue.” Padahal!! Itu adalah tanggapan yang timbul akibat frekwensi sinyal komunikasi antara mereka sudah terdistorsi oleh APF Cinta. Kesalahan interpretasi ini lebih dikenal dalam dunia kita dengan sebutan Ge eR (Gede Rasa). Hanya sinyal-sinyal itulah yang mampu mengaktifkan otak untuk memproduksi senyawa-senyawa cinta sehingga orang yang ke ge-er an akan merasa deg-deg-serr yang enak dan nyaman.
Hal ini juga menjelaskan beberapa kasus yang melibatkan unsur object power. Contoh lainnya, dalam diri Mia ada beberapa kriteria yang sama dengan standar Toni. Suatu ketika Mia mengatakan kalau ia suka warna biru. Dan kebetulan Mia ingin sekali membeli tas warna biru. Meskipun secara tidak langsung mengatakan pada Toni, tapi sinyal-sinyal komunikasi diantara mereka sudah terdistorsi, maka tanggapan yang muncul di benak Toni adalah “Mia mengharapkan Toni membelikannya Tas berwarna biru” meskipun Mia sendiri tidak berharap demikian. Karena didasari tanggapan salah itulah maka Toni mengusahakan agar mampu membelikan Mia tas berwarna biru. Terkadang dalam usahanya itu sedikit ada unsur pemaksaan diri.

sumber : (amorologi negatif: hati-hati dengan cinta)

Pasangan Hidup

Suatu ketika, ada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 orang istri. Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan kesenangan yang banyak. Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Pria ini selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya ini.

Pedagang itu juga mencintai istrinya yang ketiga. Dia sangat bangga dengan istrinya ini, dan selalu berusaha untuk memperkenalkan wanita ini kepada semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria yang lain.

Begitu juga dengan istri yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah istri yang sabar dan pengertian. Kapanpun pedagang ini mendapat masalah, dia selalu meminta pertimbangan istrinya ini. Dialah tempat bergantung. Dia selalu menolong dan mendampingi suaminya, melewati masa-masa yang sulit.

Berbeda halnya dengan istri yang pertama, sang pedagang, tak begitu mencintainya. Meskipun istri pertama ini begitu sayang padanya dan sangat setia. Dia yang selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga ini, serta Dialah yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sang suami. Namun, pedagang ini tak begitu mempedulikannya.

Suatu ketika, si pedagang sakit. Lama kemudian, ia menyadari, bahwa ia akan segera meninggal. Dia meresapi semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hati. "Saat ini, aku punya 4 orang istri. Namun, saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri."

Lalu, ia meminta semua istrinya datang, dan kemudian mulai bertanya pada istri keempatnya. "Kaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang, aku akan mati, maukah kau mendampingiku dan menemaniku?" Ia terdiam. "Tentu saja tidak" jawab istri keempat, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hati. Seakan-akan, ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.

Pedagang yang sedih itu lalu bertanya pada istri ketiga. "Akupun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku, dan menemani akhir hayatku?" Istrinya menjawab "Hidup begitu indah disini. Aku akan menikah lagi jika kau mati". Sang pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.

Lalu, ia bertanya pada istri keduanya. "Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini, aku butuh sekali pertolonganmu. Kalau ku mati, maukah kau ikut dan mendampingiku?" Sang istri menjawab pelan. "Maafkan aku," ujarnya "Aku tak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu". Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang pedagang kini merasa putus asa.

Tiba-tiba terdengar sebuah suara. "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku, tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu". Sang pedagang lalu menoleh ke samping, dan mendapati istri pertamanya disana. Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang yang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "Kalau saja, aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku."

Teman, sesungguhnya kita punya 4 orang istri dalam hidup ini. Istri yang keempat, adalah tubuh kita. Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya akan hilang. Ia akan pergi segera kalau kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadap-Nya.

Istri yang ketiga, adalah status sosial dan kekayaan. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah, dan melupakan kita yang pernah memilikinya.

Sedangkan istri yang kedua, adalah kerabat dan teman-teman. Seberapapun dekat hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.

Dan, teman, sesungguhnya, istri pertama kita adalah jiwa dan amal kita. Mungkin, kita sering mengabaikan, dan melupakannya demi

kekayaan dan kesenangan pribadi. Namun, sebenarnya, hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah.

Hanya amal yang mampu menolong kita di akhirat kelak. Jadi, selagi mampu, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan sampai kita menyesal belakangan

sumber : (tidak diketahui)

Sepasang Burung Dengan Sebelah Sayap

Seorang teman dengan potensi tinggi, mengeluh berat setelah pindah-pindah kerja di lebih dari lima tempat. Tadinya, saya fikir ia mencari penghasilan yang lebih tinggi. Setelah mendengarkan dengan penuh empati, rekan ini rupanya mengalami kesulitan dengan lingkungan kerja. Di semua tempat kerja sebelumnya, dia selalu bertemu dengan orang yang tidak cocok. Di sini tidak cocok dengan atasan, di situ bentrok dengan rekan sejawat, di tempat lain malah diprotes bawahan.

Kalau rekan di atas berhobi pindah-pindah kerja, seorang sahabat saya yang lain punya pengalaman yang lain lagi. Setelah berganti istri sejumlah tiga kali, dengan berbagai alasan yang berbau tidak cocok, ia kemudian merasa capek dengan kegiatan berganti-ganti pasangan ini. Seorang pengusaha berhasil punya pengalaman lain lagi. Setiap kali menerima orang baru sebagai pimpinan puncak, ia senantiasa semangat dan penuh optimis. Seolah-olah orang baru yang datang pasti bisa menyelesaikan semua masalah. Akan tetapi, begitu orang baru ini berumur kerja lebih dari satu tahun, maka mulailah kelihatan busuk-busuknya. Dan iapun mulai capek dengan kegiatan berganti-ganti pimpinan puncak ini.

Digabung menjadi satu, seluruh cerita ini menunjukkan bahwa kalau motif kita mencari pasangan - entah pasangan hidup maupun pasangan kerja - adalah mencari orang yang cocok di semua bidang, sebaiknya dilupakan saja. Bercermin dari semua inilah, maka sering kali saya ungkapkan di depan lebih dari ratusan forum, bahwa fundamen paling dasar dari manajemen sumber daya manusia adalah manajemen perbedaan. Yang mencakup dua hal mendasar :

menerima perbedaan dan mentransformasikan perbedaan sebagai kekayaan. Sayangnya, kendati idenya sederhana, namun implementasinya memerlukan upaya yang tidak kecil. Ini bisa terjadi, karena tidak sedikit dari kita yang menganggap diri seperti burung yang bersayap lengkap. Bisa terbang (baca : hidup dan bekerja ) sendiri tanpa ketergantungan pada orang lain. Padahal, meminjam apa yang pernah ditulis Luciano de Crescendo, kita semua sebenarnya lebih mirip dengan burung yang bersayap sebelah. Dan hanya bisa terbang kalau mau berpelukan erat-erat bersama orang lain. Anda boleh berpendapat lain, namun pengalaman, pergaulan dan bacaan saya menunjukkan dukungan yang amat kuat terhadap pengandaian burung bersayap sebelah terakhir. Di perusahaan, hampir tidak pernah saya bertemu pemimpin berhasil tanpa kemampuan bekerja sama dengan orang lain. Di keluarga, tidak pernah saya temukan keluarga bahagia tanpa kesediaan sengaja untuk 'berpelukan' dengan anggota keluarga yang lain. Di tingkat pemimpin negara, orang sehebat Nelson Mandela dan Kim Dae Jung bahkan mau berpelukan bersama orang yang dulu pernah menyiksanya.

Lebih-lebih kalau kegiatan berpelukan ini dilakukan dengan penuh cinta. Ia tidak saja merubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, mentransformasikan kegagalan menjadi keberhasilan, namun juga membuat semuanya tampak indah dan menyenangkan. Makanya, penulis buku Chicken Soup For The Couple Soul mengemukakan, cinta adalah rahmat Tuhan yang terbesar.

Demikian besarnya makna dan dampak cinta, sampai-sampai ia tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Rugi besarlah manusia yang selama hidupnya tidak pernah mengenal cinta. Ia seperti pendaki gunung yang tidak pernah sampai di puncak gunung. Capek, lelah, penuh perjuangan namun sia-sia. Ini semua, mendidik saya untuk hidup dengan pelukan cinta. Di pagi hari ketika baru bangun dan membuka jendela, saya senantiasa berterimakasih akan pagi yang indah. Dan mencari-cari lambang cinta yang bisa saya peluk. Entah itu pohon bonsai di halaman rumah, ikan koi di kolam, atau suara anak yang rajin menonton film kartun. Begitu keluar dari kamar tidur, akan indah sekali hidup ini rasanya kalau saya mencium anak, atau istri. Melihat burung gereja yang memakan nasi yang sengaja diletakkam di pinggir kali, juga menghasilkan pelukan cinta tersendiri. Demikian juga dengan di kantor, godaan memang ada banyak sekali. Dari marah, stres, frustrasi, egois sampai dengan nafsu untuk memecat orang. Namun, begitu saya ingat karyawan dan karyawati bawah yang bekerja penuh ketulusan, dan menghitung jumlah perut yang tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan, energi pelukan cinta entah datang dari mana.

Kembali ke pengandaian awal tentang burung dengan sebelah sayap, Tuhan memang tidak pernah melahirkan manusia yang sempurna. Kita selalu lebih di sini dan kurang di situ. Atau sebaliknya. Kesombongan atau keyakinan berlebihan yang menganggap kita bisa sukses sendiri tanpa bantuan orang lain, hanya akan membuat kita bernasib sama dengan burung yang bersayap sebelah, namun memaksa diri untuk terbang. Sepintar dan sehebat apapun kita, tetap kita hanya akan memiliki sebelah sayap. Mau belajar, berjuang, berdoa, bermeditasi atau sebesar dan sehebat apapun usaha kita, semuanya akan diakhiri dengan jumlah sayap yang hanya sebelah. Oleh karena alasan inilah, saya selalu ingat pesan seorang rekan untuk memulai kehidupan setiap hari dengan pelukan. Entah itu memeluk anak, memeluk istri, memeluk kehidupan, memeluk alam semesta, memeluk Tuhan atau di kantor memulai kerja dengan 'memeluk' orang lain.

-------------------------------------------------------------------------------------------

sumber :